Daftar Isi
Terjemahan:
2022 Adi Nugroho
2023 Rangga Dwi Prasetyo
2024 Misaka
2024 Andika Triwidada
2025 Arif Budiman
Ini adalah manual untuk rilis Debian Edu 12 (bookworm).
Sumber di https://wiki.debian.org/DebianEdu/Documentation/Bookworm merupakan sebuah wiki dan diperbarui secara rutin.
Terjemahan mutakhir tersedia secara daring.
Debian Edu alias Skolelinux merupakan distribusi Linux berbasis Debian yang menyediakan lingkungan jaringan sekolah yang terkonfigurasi secara lengkap. Debian Edu mengimplementasikan pendekatan klien-peladen. Peladen dan klien adalah bagian dari software yang berinteraksi satu sama lain. Peladen menyediakan informasi yang dibutuhkan klien untuk berfungsi. Saat peladen diinstall di satu mesin dan klien di mesin yang lain, mesin-mesin tersebut disebut sebagai peladen dan klien, sebagai perpanjangan dari konsep tersebut.
Bab tentang kebutuhan perangkat keras dan jaringan dan tentang arsitektur berisi penjelasan tentang desain sistem dasar.
Setelah instalasi pada mesin utama, semua layanan yang dibutuhkan untuk jaringan sekolah telah diatur dan sistem siap dipakai. Hanya pengguna dan mesin yang perlu ditambahkan via GOsa², sebuah Web-UI yang nyaman, atau penyunting LDAP lainnya. Lingkungan netboot menggunakan PXE/iPXE juga telah disiapkan, sehingga setelah instalasi awal peladen utama dari CD, keping Blu-ray atau drive flash USB semua mesin lainnya dapat di-install lewat jaringan, ini termasuk "roaming workstation" (mesin yang dapat dibawa pergi dari jaringan sekolah, biasanya laptop atau netbook). Selain itu, mesin dapat di-booting lewat PXE/iPXE sebagai workstation diskless atau thin client.
Beberapa aplikasi pembelajaran seperti GeoGebra, Kalzium, KGeography, GNU Solfege dan Scratch telah termasuk di dalam instalasi lingkungan desktop default, yang bisa diperluas dengan mudah dan hampir tidak terbatas lewat jagat Debian.
Debian Edu / Skolelinux adalah distribusi Linux yang dibuat oleh tim Debian Edu. Sebagai distribusi Debian Pure Blend, Debuan Edu merupakan subproyek resmi dari Debian.
Artinya bagi sekolah Anda adalah bahwa Skolelinux adalah versi Debian yang menyediakan lingkungan jaringan sekolah yang sepenuhnya terkonfigurasi.
Proyek Skolelinux di Norwegia didirikan pada tanggal 2 Juli 2001 dan sekitar waktu yang sama Raphaël Hertzog memulai Debian-Edu di Perancis. Sejak tahun 2003 kedua proyek tersebut digabungkan, namun kedua nama tersebut tetap bertahan. "Skole" dan (Debian-) "Pendidikan" hanyalah dua istilah yang dipahami dengan baik di wilayah ini.
Saat ini sistem tersebut digunakan di beberapa negara di dunia.
Bagian dokumen ini menjelaskan arsitektur jaringan dan layanan yang disediakan oleh suatu instalasi Skolelinux.
Gambar tersebut merupakan sketsa topologi jaringan yang diasumsikan. Pengaturan default jaringan Skolelinux mengasumsikan bahwa ada satu (dan hanya satu) server utama, sekaligus mengizinkan penyertaan stasiun kerja normal dan server LTSP (dengan klien tipis terkait dan/atau stasiun kerja tanpa disk). Jumlah workstation bisa sebanyak atau sesedikit yang Anda inginkan (mulai dari tidak ada hingga banyak). Hal yang sama berlaku untuk server LTSP, masing-masing berada pada jaringan terpisah sehingga lalu lintas antara klien dan server LTSP tidak mempengaruhi layanan jaringan lainnya. LTSP dijelaskan secara rinci di the related HowTo chapter.
Alasan mengapa hanya ada satu server utama di setiap jaringan sekolah adalah karena server utama menyediakan DHCP, dan hanya ada satu mesin yang melakukan hal tersebut di setiap jaringan. Dimungkinkan untuk memindahkan layanan dari server utama ke mesin lain dengan menyiapkan layanan di mesin lain, dan kemudian memperbarui konfigurasi DNS, mengarahkan alias DNS untuk layanan itu ke komputer yang tepat.
Untuk menyederhanakan penyiapan standar Skolelinux, koneksi Internet dijalankan melalui router terpisah, disebut juga gateway. Lihat bab router Internet untuk rincian cara menyiapkan gateway tersebut jika tidak memungkinkan untuk mengonfigurasi gateway yang sudah ada sesuai kebutuhan.
DHCP di server utama melayani jaringan 10.0.0.0/8, menyediakan menu boot PXE di mana Anda dapat memilih apakah akan memasang suatu server/workstation baru, mem-boot thin client, atau workstation tanpa disk, menjalankan memtest, atau mem-boot dari hard disk lokal.
Ini dirancang untuk dimodifikasi; untuk detailnya, lihat bab HowTo terkait.
DHCP pada server LTSP hanya melayani jaringan terdedikasi pada antarmuka kedua (192.168.0.0/24 dan 192.168.1.0/24 adalah opsi yang telah dikonfigurasi sebelumnya) dan jarang perlu diubah.
Konfigurasi semua subnet disimpan dalam LDAP.
Jaringan Skolelinux membutuhkan satu server utama (nama host "tjener" yang merupakan bahasa Norwegia dan berarti "server") yang secara baku memiliki alamat IP 10.0.2.2 dan dipasang dengan memilih profil Server Utama. Mungkin (tetapi tidak diperlukan) untuk juga memilih dan memasang profil LTSP Server dan Workstation selain profil Server Utama.
Dengan pengecualian pengendalian thin client, seluruh layanan awalnya diatur di satu komputer pusat (server utama). Demi alasan performa, server LTSP sebaiknya terpisah (meskipun memungkinkan untuk menginstal profil Server Utama dan Server LTSP pada mesin yang sama). Setiap layanan dialokasikan nama DNS khusus dan hanya ditawarkan melalui IPv4. Pengalokasian nama DNS ini memudahkan pemindahan layanan individu dari server utama ke mesin lain. Caranya cukup dengan menghentikan layanan di server utama, lalu mengubah konfigurasi DNS untuk menunjuk ke lokasi baru layanan tersebut (yang tentu saja harus diatur terlebih dahulu pada mesin tersebut).
Untuk memastikan keamanan, semua koneksi di mana kata sandi dikirimkan melalui jaringan akan dienkripsi, sehingga tidak ada kata sandi yang dikirimkan melalui jaringan sebagai teks biasa.
Di bawah ini adalah tabel layanan yang diatur secara default dalam jaringan Skolelinux beserta nama DNS dari masing-masing layanan. Jika memungkinkan, semua file konfigurasi akan merujuk pada layanan dengan nama (tanpa nama domain), sehingga memudahkan sekolah untuk mengubah baik domain mereka (jika mereka memiliki domain DNS sendiri) maupun alamat IP yang mereka gunakan.
|
Tabel layanan | ||
|
Deskripsi layanan |
Nama umum |
Nama layanan DNS |
|
Pencatatan Log Terpusat |
rsyslog |
syslog |
|
Layanan Nama Domain |
DNS (BIND) |
domain |
|
Konfigurasi Jaringan Otomatis untuk Mesin-mesin |
DHCP |
bootps |
|
Sinkronisasi Jam |
NTP |
ntp |
|
Direktori rumah melalui Sistem Berkas Jaringan |
SMB / NFS |
homes |
|
Kantor Pos Elektronik |
IMAP (Dovecot) |
postoffice |
|
Layanan Direktori |
OpenLDAP |
ldap |
|
Administrasi Pengguna |
GOsa² |
--- |
|
Server Web |
Apache/PHP |
www |
|
Pencadangan Terpusat |
sl-backup, slbackup-php |
backup |
|
Singgahan Web |
Proksi (Squid) |
webcache |
|
Pencetakan |
CUPS |
ipp |
|
Login Jarak Jauh Aman |
OpenSSH |
ssh |
|
Konfigurasi Otomatis |
CFEngine |
cfengine |
|
Server LTSP |
LTSP |
ltsp |
|
Pemantauan Mesin dan Layanan dengan Pelaporan Kesalahan, ditambah Status dan Riwayat di Web. Pelaporan Kesalahan melalui email |
Munin, Icinga, dan Sitesummary |
sitesummary |
Berkas pribadi untuk setiap pengguna disimpan di direktori home mereka, yang disediakan oleh server. Direktori home dapat diakses dari semua mesin, sehingga pengguna dapat mengakses berkas yang sama terlepas dari mesin mana yang mereka gunakan. Server ini bersifat netral terhadap sistem operasi, menyediakan akses melalui NFS untuk klien Unix dan melalui SMB2/SMB3 untuk klien lain.
Secara default, email dikonfigurasi untuk pengiriman lokal (yaitu di dalam sekolah) saja, meskipun pengiriman email ke Internet yang lebih luas dapat dikonfigurasi jika sekolah memiliki koneksi Internet permanen. Klien dikonfigurasi untuk mengirim email ke server (menggunakan ‘smarthost’), dan pengguna dapat mengakses email pribadi mereka melalui IMAP.
Semua layanan dapat diakses menggunakan nama pengguna dan kata sandi yang sama, berkat basis data pengguna terpusat untuk otentikasi dan otorisasi.
Untuk meningkatkan kinerja pada situs-situs yang sering diakses, digunakan proxy web yang menyimpan file secara lokal (Squid). Bersama dengan pemblokiran lalu lintas web di router, hal ini juga memungkinkan pengendalian akses Internet pada masing-masing perangkat.
Konfigurasi jaringan pada klien dilakukan secara otomatis menggunakan DHCP. Semua jenis klien dapat terhubung ke subnet pribadi 10.0.0.0/8 dan akan mendapatkan alamat IP yang sesuai; klien LTSP harus terhubung ke server LTSP yang sesuai melalui subnet terpisah 192.168.0.0/24 (ini untuk memastikan bahwa lalu lintas jaringan klien LTSP tidak mengganggu layanan jaringan lainnya).
Pencatatan terpusat telah dikonfigurasi sehingga semua mesin mengirimkan pesan syslog mereka ke server. Layanan syslog telah dikonfigurasi sehingga hanya menerima pesan masuk dari jaringan lokal.
Secara default, server DNS dikonfigurasi dengan domain untuk penggunaan internal saja (*.intern), hingga domain DNS eksternal yang sebenarnya dapat dikonfigurasi. Server DNS dikonfigurasi sebagai server DNS cache sehingga semua mesin di jaringan dapat menggunakannya sebagai server DNS utama.
Siswa dan guru memiliki kemampuan untuk mempublikasikan situs web. Server web menyediakan mekanisme untuk autentikasi pengguna, serta untuk membatasi akses ke halaman dan subdirektori tertentu bagi pengguna dan grup tertentu. Pengguna akan memiliki kemampuan untuk membuat halaman web dinamis, karena server web akan dapat diprogram di sisi server.
Informasi tentang pengguna dan mesin dapat diubah di satu lokasi pusat, dan secara otomatis diakses oleh semua komputer di jaringan. Untuk mencapai hal ini, disiapkan server direktori terpusat. Direktori tersebut akan berisi informasi tentang pengguna, grup pengguna, mesin, dan grup mesin. Untuk menghindari kebingungan pengguna, tidak akan ada perbedaan antara grup file dan grup jaringan. Hal ini berarti bahwa grup mesin yang akan membentuk grup jaringan akan menggunakan namespace yang sama dengan grup pengguna.
Pengelolaan layanan dan pengguna akan dilakukan secara utama melalui web, dan mengikuti standar yang telah ditetapkan, serta berfungsi dengan baik pada peramban web yang merupakan bagian dari Skolelinux. Delegasi tugas tertentu kepada pengguna individu atau kelompok pengguna akan dimungkinkan melalui sistem administrasi.
Untuk menghindari masalah tertentu dengan NFS dan memudahkan proses debugging, semua mesin perlu memiliki jam yang sinkron. Untuk mencapai hal ini, server Skolelinux dikonfigurasi sebagai server Network Time Protocol (NTP) lokal, dan semua workstation dan klien dikonfigurasi untuk menyinkronkan jam mereka dengan server tersebut. Server itu sendiri harus menyinkronkan jamnya melalui NTP dengan mesin-mesin di Internet, sehingga memastikan seluruh jaringan memiliki waktu yang benar.
Printer dihubungkan di tempat yang nyaman, baik langsung ke jaringan utama, atau dihubungkan ke server, workstation, atau server LTSP. Akses ke printer dapat dikontrol untuk pengguna individu sesuai dengan grup yang mereka ikuti; hal ini akan dicapai dengan menggunakan kuota dan kontrol akses untuk printer.
Jaringan Skolelinux dapat memiliki banyak server LTSP, yang diinstal dengan memilih profil Server LTSP.
Server LTSP dikonfigurasi untuk menerima pesan syslog dari thin clients dan workstations, dan meneruskan pesan-pesan ini ke penerima syslog pusat.
Harap dicatat:
Workstation LTSP tanpa disk menggunakan program yang diinstal di server.
Sistem file akar klien disediakan menggunakan NFS. Setelah setiap perubahan
pada server LTSP, citra terkait harus dihasilkan ulang; jalankan perintah
debian-edu-ltsp-install --diskless_workstation
yes pada server LTSP.
Pengaturan thin client memungkinkan PC biasa berfungsi sebagai (X-)terminal. Artinya, mesin tersebut boot langsung dari server menggunakan PXE tanpa menggunakan hard drive lokal. Pengaturan thin client kini menggunakan X2Go, karena LTSP telah menghentikan dukungan.
Klien tipis (thin clients) merupakan cara yang baik untuk tetap memanfaatkan mesin-mesin yang sangat tua (kebanyakan 32-bit) karena semua program dijalankan secara efektif di server LTSP. Prosesnya berlangsung sebagai berikut: layanan ini menggunakan DHCP dan TFTP untuk terhubung ke jaringan dan melakukan booting dari jaringan. Selanjutnya, sistem file di-mount dari server LTSP menggunakan NFS, dan akhirnya klien X2Go dimulai.
Sebuah workstation tanpa disk menjalankan semua perangkat lunak di PC tanpa sistem operasi yang diinstal secara lokal. Ini berarti bahwa mesin klien melakukan booting melalui PXE tanpa menjalankan perangkat lunak yang diinstal di hard drive lokal.
Workstation tanpa disk adalah cara yang sangat baik untuk menggunakan perangkat keras bertenaga tinggi dengan biaya pemeliharaan yang sama rendah seperti pada thin clients. Perangkat lunak dikelola dan dipelihara di server tanpa perlu menginstal perangkat lunak lokal di klien. Direktori pengguna dan pengaturan sistem juga disimpan di server.
Semua mesin Linux yang diinstal menggunakan penginstal Skolelinux dapat
dikelola dari komputer pusat, kemungkinan besar server. Pengguna dapat masuk
ke semua mesin melalui SSH dan dengan demikian memiliki akses penuh ke
mesin-mesin tersebut. Sebagai root, pengguna perlu menjalankan perintah
kinit terlebih dahulu untuk mendapatkan
Kerberos TGT.
Semua informasi pengguna disimpan dalam direktori LDAP. Pembaruan akun pengguna dilakukan pada basis data ini, yang digunakan oleh klien untuk otentikasi pengguna.
Saat ini terdapat dua jenis citra media instalasi: netinst dan BD. Kedua citra tersebut juga dapat di-boot dari flash disk USB.
Tujuan utamanya adalah dapat menginstal server dari berbagai jenis media sekali saja, dan menginstal semua klien lainnya melalui jaringan dengan cara booting dari jaringan.
Hanya citra instalasi jaringan yang memerlukan akses ke Internet selama proses instalasi.
Pemasangan tidak boleh menanyakan apa pun, kecuali bahasa yang diinginkan, lokasi, tata letak keyboard, dan profil mesin (Server Utama, Workstation, Server LTSP, …). Semua konfigurasi lainnya akan disetel secara otomatis dengan nilai yang wajar, dan dapat diubah dari lokasi pusat oleh administrator sistem setelah pemasangan selesai.
Setiap akun pengguna Skolelinux diberi alokasi ruang pada sistem berkas di server berkas. Ruang ini (direktori home) berisi berkas konfigurasi pengguna, dokumen, email, dan halaman web. Beberapa berkas harus diatur agar dapat diakses oleh pengguna lain di sistem, beberapa harus dapat diakses oleh semua orang di Internet, dan beberapa tidak boleh diakses untuk dibaca oleh siapa pun kecuali pengguna itu sendiri.
Untuk memastikan bahwa semua disk yang digunakan untuk direktori pengguna
atau direktori bersama dapat diberi nama secara unik di seluruh komputer
dalam instalasi, disk-disk tersebut dapat di-mount sebagai
/skole/host/directory/. Awalnya, satu
direktori dibuat di server file,
/skole/tjener/home0/, di mana semua akun
pengguna dibuat. Direktori tambahan dapat dibuat sesuai kebutuhan untuk
mengakomodasi kelompok pengguna tertentu atau pola penggunaan tertentu.
Untuk mengaktifkan akses bersama ke berkas dalam sistem izin UNIX standar, pengguna harus menjadi anggota grup bersama tambahan (seperti “students”) serta grup utama pribadi yang secara default mereka miliki. Jika pengguna memiliki umask yang sesuai untuk membuat item baru dapat diakses oleh grup (002 atau 007), dan jika direktori yang mereka gunakan telah disetel dengan setgid untuk memastikan berkas mewarisi kepemilikan grup yang benar, hasilnya adalah berbagi berkas yang terkontrol di antara anggota grup.
Pengaturan akses awal untuk file yang baru dibuat merupakan bagian dari
kebijakan. Pengaturan umask default Debian adalah 022 (yang tidak
mengizinkan akses grup seperti yang dijelaskan di atas), tetapi Debian Edu
menggunakan pengaturan default 002 - artinya file dibuat dengan akses baca
untuk semua orang, yang dapat dihapus kemudian melalui tindakan pengguna
secara eksplisit. Ini dapat diubah secara alternatif (dengan mengedit
/etc/pam.d/common-session) menjadi umask
007 - artinya akses baca awalnya diblokir, sehingga memerlukan tindakan
pengguna untuk membuatnya dapat diakses. Pendekatan pertama mendorong
berbagi pengetahuan dan membuat sistem lebih transparan, sedangkan metode
kedua mengurangi risiko penyebaran informasi sensitif yang tidak
diinginkan. Masalah dengan solusi pertama adalah bahwa pengguna tidak
menyadari bahwa materi yang mereka buat akan dapat diakses oleh semua
pengguna lain. Mereka hanya dapat mendeteksinya dengan memeriksa direktori
pengguna lain dan melihat bahwa file mereka dapat dibaca. Masalah dengan
solusi kedua adalah sedikit orang yang kemungkinan akan membuat file mereka
dapat diakses, bahkan jika file tersebut tidak mengandung informasi sensitif
dan kontennya akan bermanfaat bagi pengguna yang ingin belajar bagaimana
orang lain telah menyelesaikan masalah tertentu (biasanya masalah
konfigurasi).
Ada berbagai cara untuk mengimplementasikan solusi Skolelinux. Sistem ini dapat diinstal pada satu komputer standalone, atau sebagai solusi regional yang diterapkan di banyak sekolah yang dikelola secara terpusat. Fleksibilitas ini sangat memengaruhi konfigurasi komponen jaringan, server, dan mesin klien.
Tujuan dari profil-profil yang berbeda dijelaskan dalam bab arsitektur jaringan.
Jika LTSP akan digunakan, silakan lihat halaman wiki Persyaratan Hardware
LTSP di LTSP
Hardware Requirements wiki page.
Komputer yang menjalankan Debian Edu / Skolelinux harus menggunakan prosesor x86 dengan arsitektur 32 bit (arsitektur Debian ‘i386’, prosesor tertua yang didukung adalah kelas 686) atau 64 bit (arsitektur Debian ‘amd64’).
Klien tipis dengan hanya 256 MiB RAM dan 400 MHz dimungkinkan, meskipun disarankan untuk menggunakan RAM yang lebih besar dan prosesor yang lebih cepat.
Untuk workstation, workstation tanpa disk, dan sistem mandiri, 1500 MHz dan 1024 MiB RAM merupakan persyaratan minimum mutlak. Untuk menjalankan browser web modern dan LibreOffice, disarankan menggunakan setidaknya 2048 MiB RAM.
Persyaratan ruang disk minimum bergantung pada profil yang diinstal:
gabungan server utama + server LTSP + workstation (Jika GUI di server yang diinginkan): 60 GiB (ditambah ruang tambahan untuk akun pengguna).
Server LTSP: 40 GiB.
workstation atau mandiri: 30 GiB.
instalasi mesin jaringan minimal: 4 GiB.
Server LTSP memerlukan dua kartu jaringan saat menggunakan arsitektur jaringan default:
eth0 terhubung ke jaringan utama (10.0.0.0/8),
eth1 digunakan untuk melayani klien LTSP.
Laptop adalah stasiun kerja portabel, sehingga memiliki persyaratan yang sama dengan stasiun kerja.
Daftar perangkat keras yang telah diuji tersedia di https://wiki.debian.org/DebianEdu/Hardware/. Daftar ini belum lengkap.
https://wiki.debian.org/InstallingDebianOn adalah upaya untuk mendokumentasikan cara menginstal, mengonfigurasi, dan menggunakan Debian pada perangkat keras tertentu, sehingga calon pembeli dapat mengetahui apakah perangkat keras tersebut didukung dan pemilik yang sudah ada dapat mengetahui cara memaksimalkan kinerja perangkat keras tersebut.
Saat menggunakan arsitektur jaringan default, aturan-aturan berikut berlaku:
Anda memerlukan tepat satu server utama.
Anda dapat memiliki ratusan workstation di jaringan utama.
Anda dapat memiliki banyak server LTSP di jaringan utama; dua subnet yang berbeda telah dikonfigurasi sebelumnya (DNS, DHCP) di LDAP, dan lebih banyak subnet dapat ditambahkan.
Anda dapat memiliki ratusan thin client dan/atau workstation tanpa disk pada setiap jaringan server LTSP.
Anda dapat memiliki ratusan mesin lain yang akan diberikan alamat IP dinamis.
Untuk mengakses Internet, Anda memerlukan router/gateway (lihat di bawah).
Sebuah router/gateway yang terhubung ke Internet melalui antarmuka eksternal dan berjalan pada alamat IP 10.0.0.1 dengan netmask 255.0.0.0 pada antarmuka internal, diperlukan untuk terhubung ke Internet.
Router tidak boleh menjalankan server DHCP, namun dapat menjalankan server DNS, meskipun hal ini tidak diperlukan dan tidak akan digunakan.
Jika Anda belum memiliki router atau router yang ada tidak dapat
dikonfigurasi sesuai kebutuhan, maka mesin apa pun yang memenuhi persyaratan
untuk instalasi Debian minimal dan memiliki setidaknya dua antarmuka
jaringan dapat diubah menjadi gerbang antara jaringan yang ada dan jaringan
Debian Edu. Lihat dokumentasi
instalasi untuk cara sederhana menginstal dan mengonfigurasi mesin
Debian menggunakan
debian-edu-router-config.
Jika Anda membutuhkan sesuatu untuk router tertanam atau access point, kami merekomendasikan menggunakan OpenWRT, meskipun tentu saja Anda juga dapat menggunakan firmware asli. Menggunakan firmware asli lebih mudah; menggunakan OpenWRT memberikan Anda lebih banyak pilihan dan kontrol. Periksa halaman web OpenWRT untuk daftar perangkat keras yang didukung.
Anda dapat menggunakan konfigurasi jaringan yang berbeda (ada prosedur yang didokumentasikan untuk melakukannya), tetapi jika Anda tidak diharuskan melakukannya oleh infrastruktur jaringan yang sudah ada, kami menyarankan agar Anda tidak melakukannya dan tetap menggunakan arsitektur jaringan default arsitektur jaringan.
We recommend that you read or at least take a look at the release notes for Debian Bookworm before you start installing a system for production use. There is more information about the Debian Bookworm release available in its installation manual.
Silakan coba Debian Edu/Skolelinux, seharusnya berfungsi dengan baik.
Disarankan, bagaimanapun, untuk membaca bab-bab tentang persyaratan hardware dan jaringan dan tentang arsitektur sebelum memulai proses instalasi server utama.
Pastikan Anda juga membaca bab Getting Started dari manual ini, karena bab tersebut menjelaskan cara melakukan login untuk pertama kalinya.
amd64 dan
i386 adalah nama dua arsitektur Debian
untuk prosesor x86, keduanya dikembangkan atau pernah dikembangkan oleh AMD,
Intel, dan produsen lainnya. amd64 adalah
arsitektur 64-bit, sedangkan i386 adalah
arsitektur 32-bit. Pemasangan baru saat ini sebaiknya dilakukan menggunakan
amd64.
i386 hanya boleh digunakan untuk perangkat
keras yang sangat tua.
Gambar ISO netinst dapat digunakan untuk instalasi dari CD/DVD dan drive USB, dan tersedia untuk dua arsitektur Debian: amd64 atau i386. Seperti namanya, akses internet diperlukan untuk proses instalasi.
Once Bookworm has been released these images will be available for download from:
Gambar ISO ini berukuran sekitar 7,5 GB dan dapat digunakan untuk menginstal sistem pada mesin amd64 atau i386, bahkan tanpa akses ke internet. Sama seperti citra netinst, citra ini dapat digunakan pada drive USB atau media disk dengan kapasitas yang cukup.
Once Bookworm has been released these images will be available for download from:
Petunjuk rinci untuk memverifikasi dan menggunakan citra-citra ini merupakan bagian dari Debian-CD FAQ.
Sumber-sumber tersedia dari arsip Debian di lokasi-lokasi biasa, beberapa media terhubung di https://get.debian.org/cdimage/release/current/source/
Saat Anda melakukan instalasi Debian Edu, Anda memiliki beberapa opsi untuk dipilih. Jangan khawatir; tidak banyak pilihan yang tersedia. Kami telah berhasil menyembunyikan kompleksitas Debian selama proses instalasi dan setelahnya. Namun, Debian Edu adalah Debian, dan jika Anda ingin, ada lebih dari 59.000 paket yang dapat dipilih dan miliaran opsi konfigurasi. Bagi sebagian besar pengguna kami, pengaturan default kami seharusnya sudah cukup. Perhatikan: jika LTSP akan digunakan, pilihlah lingkungan desktop yang ringan.
Jaringan sekolah atau rumah tangga yang umum dengan akses Internet melalui router yang menyediakan layanan DHCP:
Pemasangan server utama dimungkinkan, tetapi setelah reboot, akses Internet tidak akan tersedia (karena alamat IP antarmuka jaringan utama 10.0.2.2/8).
Lihat bab Router Internet untuk detail cara mengatur gateway jika tidak mungkin mengonfigurasi gateway yang sudah ada sesuai kebutuhan.
Hubungkan semua komponen seperti yang ditunjukkan dalam bab arsitektur.
Server utama harus terhubung ke Internet setelah di-boot untuk pertama kalinya di lingkungan yang benar.
Jaringan sekolah atau lembaga yang khas, serupa dengan yang di atas, tetapi dengan penggunaan proxy yang diwajibkan.
Tambahkan ‘debian-edu-expert’ ke baris perintah kernel; lihat bagian di bawah ini untuk detail cara melakukannya.
Beberapa pertanyaan tambahan harus dijawab, termasuk yang berkaitan dengan server proxy.
Jaringan dengan router/gateway IP 10.0.0.1/8 (yang tidak menyediakan server DHCP) dan akses Internet:
Segera setelah konfigurasi jaringan otomatis gagal (karena tidak ada DHCP), pilih konfigurasi jaringan manual.
Masukkan 10.0.2.2/8 sebagai IP host
Masukkan 10.0.0.1 sebagai IP gateway
Masukkan 8.8.8.8 sebagai alamat IP server nama kecuali Anda tahu yang lebih baik
Server utama seharusnya sudah berfungsi dengan baik setelah booting pertama.
Offline (tanpa koneksi internet):
Gunakan citra ISO BD.
Pastikan semua kabel jaringan (fisik/virtual) telah dicabut.
Pilih ‘Jangan konfigurasi jaringan saat ini’ (setelah DHCP gagal mengonfigurasi jaringan dan Anda menekan ‘Lanjutkan’).
Update the system once bootet the first time in the correct environment with Internet access.
Beberapa lingkungan desktop tersedia:
Xfce memiliki ukuran yang sedikit lebih besar daripada LXDE, tetapi memiliki dukungan bahasa yang sangat baik (106 bahasa).
KDE dan GNOME keduanya memiliki dukungan bahasa yang baik, tetapi memiliki footprint yang terlalu besar untuk komputer lama dan klien LTSP.
Cinnamon adalah alternatif yang lebih ringan daripada GNOME.
MATE lebih ringan daripada ketiga yang di atas, tetapi tidak memiliki dukungan bahasa yang baik untuk beberapa negara.
LXDE memiliki ukuran yang paling kecil dan mendukung 35 bahasa.
LXQt adalah lingkungan desktop ringan (dukungan bahasa serupa dengan LXDE) dengan tampilan dan nuansa yang lebih modern (berbasis Qt, sama seperti KDE).
Debian Edu sebagai proyek internasional telah memilih Xfce sebagai lingkungan desktop default; lihat di bawah ini cara mengatur yang berbeda.
Saat menginstal sistem dengan profil Workstation yang disertakan, banyak program terkait pendidikan akan diinstal. Untuk menginstal hanya profil dasar, hapus parameter baris perintah kernel desktop=xxxx sebelum memulai instalasi; lihat bagian di bawah ini untuk detail cara melakukannya. Hal ini memungkinkan penginstalan sistem yang disesuaikan dengan lokasi tertentu dan dapat digunakan untuk mempercepat penginstalan uji coba.
Perhatikan: Jika Anda ingin menginstal lingkungan desktop setelahnya, jangan gunakan paket meta Debian Edu seperti misalnya education-desktop-xfce karena paket-paket ini akan menginstal semua program terkait pendidikan; sebaliknya, instal misalnya task-xfce-desktop sebagai gantinya. Satu atau lebih dari paket meta tingkat sekolah baru seperti education-preschool, education-primaryschool, education-secondaryschool, education-highschool dapat diinstal sesuai dengan kebutuhan penggunaan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang paket meta Debian Edu, lihat halaman Ringkasan Paket Debian Edu.
Menu boot penginstal pada perangkat keras 64-bit - Mode BIOS
Instalasi grafis menggunakan penginstal GTK di mana Anda dapat menggunakan mouse.
Instal menggunakan mode teks.
Opsi Lanjutan > menampilkan sub menu dengan opsi yang lebih rinci untuk dipilih.
Bantuan memberikan beberapa petunjuk tentang cara menggunakan penginstal; lihat tangkapan layar di bawah ini.
Kembali.. kembali ke menu utama.
Instalasi ahli grafis memberikan akses ke semua pertanyaan yang tersedia, dapat digunakan dengan mouse.
Mode penyelamatan grafis membuat media instalasi ini menjadi disk penyelamatan untuk tugas darurat.
Instalasi otomatis grafis memerlukan berkas preseed.
Pemasangan oleh ahli memberikan akses ke semua pertanyaan yang tersedia dalam mode teks.
Mode penyelamatan mode teks; menjadikan media instalasi ini sebagai disk penyelamatan untuk tugas darurat.
Pemasangan otomatis dalam mode teks; memerlukan berkas preseed.
Jangan gunakan Graphical expert install
atau Expert install, gunakan
debian-edu-expert sebagai parameter kernel
tambahan dalam kasus-kasus khusus.
Layar Bantuan
Layar Bantuan ini bersifat self-explanatory dan memungkinkan penggunaan tombol <F> pada keyboard untuk mendapatkan bantuan lebih rinci mengenai topik-topik yang dijelaskan.
Menu boot penginstal pada perangkat keras 64-bit - Mode UEFI
Tambahkan atau ubah parameter boot untuk instalasi
Dalam kedua kasus tersebut, opsi boot dapat diedit dengan menekan tombol TAB atau E di menu boot; tangkapan layar menunjukkan baris perintah untuk Instalasi Grafis.
Anda dapat menggunakan layanan proxy HTTP yang sudah ada di jaringan untuk
mempercepat proses instalasi profil Main Server dari
CD. Tambahkan misalnya
mirror/http/proxy=http://10.0.2.2:3128
sebagai parameter boot tambahan.
Jika Anda telah menginstal profil Main Server pada sebuah mesin, instalasi selanjutnya harus dilakukan melalui PXE, karena ini akan secara otomatis menggunakan proxy dari server utama.
Untuk menginstal lingkungan desktop GNOME
sebagai pengganti lingkungan desktop default Xfce, ganti xfce
dengan gnome pada parameter
desktop=xfce.
Untuk menginstal lingkungan desktop LXDE
sebagai gantinya, gunakan desktop=lxde.
Untuk menginstal lingkungan desktop LXQt
sebagai gantinya, gunakan desktop=lxqt.
Untuk menginstal lingkungan desktop KDE
Plasma sebagai gantinya, gunakan
desktop=kde.
Untuk menginstal lingkungan desktop Cinnamon sebagai gantinya, gunakan
desktop=cinnamon.
Dan untuk menginstal lingkungan desktop MATE sebagai gantinya, gunakan
desktop=mate.
Ingat persyaratan sistem dan pastikan Anda memiliki setidaknya dua kartu jaringan (NIC) jika Anda berencana untuk mengonfigurasi server LTSP.
Pilih bahasa (untuk proses instalasi dan sistem yang diinstal).
Pilih lokasi yang biasanya merupakan lokasi tempat Anda tinggal.
Pilih tata letak keyboard (tata letak default negara biasanya sudah cukup).
Pilih profil (profil-profil) dari daftar berikut:
Server Utama
Ini adalah server utama (server) untuk sekolah Anda yang menyediakan semua layanan yang telah dikonfigurasi sebelumnya untuk digunakan langsung. Anda harus menginstal hanya satu server utama per sekolah! Profil ini tidak termasuk antarmuka pengguna grafis. Jika Anda ingin antarmuka pengguna grafis, pilih Workstation atau LTSP Server selain profil ini.
Workstation
Komputer yang melakukan booting dari hard drive lokalnya, dan menjalankan semua perangkat lunak dan perangkat secara lokal seperti komputer biasa, kecuali bahwa login pengguna diverifikasi oleh server utama, di mana file dan profil desktop pengguna disimpan.
Stasiun kerja yang dapat dipindahkan
Sama seperti workstation, tetapi mampu melakukan otentikasi menggunakan kredensial yang disimpan, artinya dapat digunakan di luar jaringan sekolah. Berkas dan profil pengguna disimpan di disk lokal. Untuk notebook dan laptop pengguna tunggal, profil ini harus dipilih dan bukan ‘Workstation’ atau ‘Standalone’ seperti yang disarankan dalam rilis sebelumnya.
Server LTSP
Server thin client (dan workstation tanpa disk) disebut server LTSP. Klien tanpa hard drive melakukan booting dan menjalankan perangkat lunak dari server ini. Komputer ini memerlukan dua antarmuka jaringan, banyak memori, dan idealnya lebih dari satu prosesor atau inti. Lihat bab tentang klien jaringan untuk informasi lebih lanjut tentang topik ini. Memilih profil ini juga mengaktifkan profil workstation (meskipun tidak dipilih) - server LTSP juga dapat digunakan sebagai workstation.
Mandiri
Komputer biasa yang dapat beroperasi tanpa server utama (artinya, tidak perlu terhubung ke jaringan). Termasuk laptop.
Minimal
Profil ini akan menginstal paket dasar dan mengonfigurasi mesin untuk terintegrasi ke dalam jaringan Debian Edu, tetapi tanpa layanan atau aplikasi apa pun. Profil ini berguna sebagai platform untuk layanan tunggal yang dipindahkan secara manual dari server utama.
Jika pengguna biasa ingin dapat menggunakan sistem tersebut, sistem tersebut perlu ditambahkan menggunakan GOsa² (seperti workstation) dan paket libpam-krb5 perlu diinstal.
Profil Server Utama, Workstation, dan Server LTSP telah dipilih secara default. Profil-profil ini dapat diinstal pada satu mesin secara bersamaan jika Anda ingin menginstal yang disebut server utama gabungan. Ini berarti server utama akan berfungsi sebagai server LTSP dan juga digunakan sebagai workstation. Ini adalah pilihan default, karena kami mengasumsikan kebanyakan orang akan menginginkannya. Harap diperhatikan bahwa Anda harus memiliki 2 kartu jaringan yang terpasang pada mesin yang akan diinstal sebagai server utama gabungan atau sebagai server LTSP agar dapat berfungsi dengan baik setelah instalasi.
Pilih “ya” atau “tidak” untuk pembagian partisi otomatis. Perlu diingat bahwa memilih ‘ya’ akan menghapus semua data di hard drive! Di sisi lain, memilih “tidak” akan memerlukan lebih banyak pekerjaan - Anda harus memastikan bahwa partisi yang diperlukan telah dibuat dan ukurannya cukup besar.
Silakan katakan “ya” untuk mengirimkan informasi ke https://popcon.debian.org/ agar kami dapat mengetahui paket-paket
mana yang populer dan harus dipertahankan untuk rilis mendatang. Meskipun
Anda tidak diwajibkan, ini adalah cara sederhana bagi Anda untuk membantu.
Tunggu. Jika profil yang dipilih termasuk LTSP Server, maka penginstal akan membutuhkan waktu cukup lama di akhir proses, “Menyelesaikan instalasi - Menjalankan debian-edu-profile-udeb...”.
Setelah memasukkan kata sandi root, Anda akan diminta untuk membuat akun pengguna biasa “untuk tugas-tugas non-administratif”. Untuk Debian Edu, akun ini sangat penting: ini adalah akun yang akan Anda gunakan untuk mengelola jaringan Skolelinux.
Kata sandi untuk pengguna ini harus
memiliki panjang minimal 5 karakter dan
harus berbeda dari nama pengguna - jika tidak, login tidak akan
mungkin dilakukan (meskipun kata sandi yang lebih pendek dan juga kata sandi
yang sama dengan nama pengguna akan diterima oleh penginstal).
Tunggu lagi jika terjadi server utama gabungan setelah sistem di-reboot. Proses ini akan memakan waktu cukup lama untuk menghasilkan citra SquashFS untuk workstation tanpa disk.
Jika menggunakan server LTSP terpisah, pengaturan workstation tanpa disk dan/atau thin client memerlukan beberapa langkah manual. Untuk detailnya, lihat bab Panduan Pengguna Jaringan.
The debian-edu-router-config package
simplifies the the setup of a gateway for a Debian Edu network through an
interactive configuration process where the necessary information is
obtained through a series of dialogues.
Untuk menggunakan fitur ini, lakukan instalasi Debian minimal. Pastikan Anda
menggunakan penginstal Debian standar dan bukan penginstal Debian Edu,
karena instalasi Debian Edu tidak didukung oleh
debian-edu-router-config.
Instal paket debian-edu-router-config
menggunakan
DEBIAN_FRONTEND=noninteractive apt install -y -q debian-edu-router-config
Pesan kesalahan yang berkaitan dengan konfigurasi diharapkan dan dapat diabaikan untuk saat ini.
Untuk proses konfigurasi setelah instalasi
debian-edu-router-config, akses fisik ke
komputer diperlukan.
Antarmuka jaringan mungkin sudah terhubung ke jaringan yang sesuai, tetapi tidak harus demikian. Namun, penting untuk mengetahui antarmuka mana yang akan terhubung ke jaringan mana. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perangkat keras jaringan
lshw -class network
dapat dipakai.
Hapus konfigurasi dua antarmuka jaringan yang akan digunakan dari
/etc/network/interfaces atau berkas-berkas
di /etc/network/interfaces.d/ dan
nonaktifkan konfigurasi dua antarmuka tersebut menggunakan
ip addr flush <interface>
Proses konfigurasi sebenarnya dimulai dengan
dpkg-reconfigure --force uif debian-edu-router-config
Ketika ditanya tentang metode konfigurasi firewall UIF, pilih “debian-edu-router”. Pastikan Anda ingin mengonfigurasi firewall untuk Debian Edu Router.
Tentukan apakah Anda ingin merespons ping dan traceroute. Jika ragu, jawab dengan “ya” karena hal ini dapat berguna untuk mendiagnosis masalah jaringan.
Konfirmasikan bahwa Anda ingin mengaktifkan penerusan paket IP.
Selanjutnya, atur jaringan ke antarmuka jaringan di router Anda, pilih salah satu opsi yang ditawarkan tergantung pada apakah antarmuka jaringan Anda sudah terhubung atau belum.
Pilih antarmuka yang terhubung ke jaringan hulu.
Pilih jaringan internal. Jika Anda tidak yakin dan hanya ingin memilih satu jaringan internal, pilih “Pendidikan” di sini.
Pilih apakah VLAN akan digunakan untuk jaringan internal. Jika Anda tidak yakin, pilih “Tidak” di sini.
Pilih "IPv4" di sini.
Pilih “Uplink” jika jaringan upstream Anda memerlukan alamat IP statis dan, jika Anda mengikuti saran di atas untuk jaringan internal, pilih “Education”.
Atur 10.0.0.1/8 sebagai alamat IP statis
untuk jaringan internal “Education” jika Anda mengikuti saran di atas
mengenai jaringan internal.
Aktifkan NAT untuk jaringan internal.
Aktifkan akses internet untuk jaringan internal.
Jika Anda ingin mengekspos layanan internal ke internet, Anda dapat mengonfigurasinya menggunakan sintaks yang dijelaskan. Perhatikan bahwa akses SSH ke gateway dapat dikonfigurasi menggunakan dialog berikut.
Tentukan jaringan mana yang ingin Anda izinkan untuk mengakses SSH ke gateway.
Jangan mengaktifkan DHCP untuk jaringan internal, karena layanan tersebut akan disediakan oleh server utama Debian Edu.
Konfigurasikan port SSH, ini seharusnya 22
jika konfigurasi belum diubah.
Hubungkan antarmuka jaringan jika Anda belum melakukannya, lalu restart mesin. Sekarang, saat Anda masuk sebagai root, Anda seharusnya melihat menu Debian Edu Router.
Jika akses SSH telah diaktifkan, gateway dapat dikonfigurasi ulang secara
jarak jauh melalui menu yang ditampilkan saat masuk sebagai root. Dengan
menekan tombol c di menu utama, Anda akan
beralih ke menu konfigurasi, di mana seluruh atau sebagian konfigurasi dapat
diubah menggunakan sistem dialog yang sama yang digunakan untuk konfigurasi
awal.
Kemungkinan besar Anda akan ingin menggunakan profil ‘Roaming workstation’ (lihat di atas). Perlu diingat bahwa semua data disimpan secara lokal (jadi pastikan untuk melakukan cadangan data dengan hati-hati) dan kredensial login disimpan dalam cache (jadi setelah mengubah kata sandi, login mungkin memerlukan kata sandi lama jika Anda belum menghubungkan laptop ke jaringan dan login dengan kata sandi baru).
Setelah Anda menginstal dari USB flash drive / citra Blu-ray, berkas
/etc/apt/sources.list hanya akan berisi
sumber dari citra tersebut. Jika Anda memiliki koneksi internet, kami sangat
menyarankan untuk menambahkan baris-baris berikut ke berkas tersebut agar
pembaruan keamanan yang tersedia dapat diinstal:
deb http://deb.debian.org/debian/ bookworm main deb http://security.debian.org bookworm-security main
Pemasangan netinst (yang merupakan jenis pemasangan yang disediakan oleh CD kami) akan mengunduh beberapa paket dari CD dan sisanya dari internet. Jumlah paket yang diunduh dari internet bervariasi tergantung pada profil yang dipilih, tetapi tetap di bawah satu gigabyte (kecuali jika Anda memilih untuk menginstal semua lingkungan desktop yang tersedia). Setelah Anda menginstal server utama (baik server utama murni maupun server kombinasi), instalasi selanjutnya akan menggunakan proxy server tersebut untuk menghindari pengunduhan paket yang sama berulang kali dari internet.
Anda dapat langsung menyalin citra ISO CD/BD ke drive USB (juga dikenal sebagai “USB stick”) dan booting dari sana. Cukup jalankan perintah seperti ini, dengan menyesuaikan nama file dan perangkat sesuai kebutuhan Anda:
sudo dd if=debian-edu-amd64-XXX.iso of=/dev/sdX bs=1M
Untuk menentukan nilai X, jalankan perintah ini sebelum dan setelah perangkat USB dimasukkan:
lsblk -p
Harap diperhatikan bahwa proses penyalinan akan memakan waktu cukup lama.
Tergantung pada citra yang Anda pilih, USB flash drive akan berfungsi seperti CD atau Blu-ray disc.
Untuk metode instalasi ini, Anda diharuskan memiliki server utama yang sedang berjalan. Saat klien melakukan booting melalui jaringan, menu iPXE dengan opsi pemilih penginstal dan booting akan ditampilkan. Jika instalasi PXE gagal dengan pesan kesalahan yang menyatakan file XXX.bin hilang, maka kemungkinan besar kartu jaringan klien memerlukan firmware non-bebas. Dalam hal ini, initrd Installer Debian harus dimodifikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan perintah:
/usr/share/debian-edu-config/tools/pxe-addfirmware
pada server.
Inilah tampilan menu iPXE dengan profil Main Server saja:
Inilah tampilan menu iPXE dengan profil LTSP Server:
Pengaturan ini juga memungkinkan workstation tanpa disk dan thin client untuk di-boot di jaringan utama. Berbeda dengan workstation dan server LTSP terpisah, workstation tanpa disk tidak perlu ditambahkan ke LDAP dengan GOsa².
Informasi lebih lanjut tentang klien jaringan dapat ditemukan di bab Panduan Klien Jaringan.
Instalasi PXE menggunakan berkas preseed Debian-Installer, yang dapat dimodifikasi untuk meminta paket tambahan yang akan diinstal.
Baris seperti berikut ini perlu ditambahkan ke
tjener:/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat
d-i pkgsel/include string my-extra-package(s)
Instalasi PXE menggunakan berkas preseeding
/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat.
Berkas ini dapat diubah untuk menyesuaikan pengaturan preseeding yang
digunakan selama instalasi, guna menghindari pertanyaan tambahan saat
melakukan instalasi melalui jaringan. Cara lain untuk mencapai hal ini
adalah dengan menyediakan pengaturan tambahan di
/etc/debian-edu/pxeinstall.conf dan
/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat.local,
serta menjalankan
/usr/sbin/debian-edu-pxeinstall untuk
memperbarui berkas yang dihasilkan.
Further information can be found in the manual of the Debian Installer.
Untuk menonaktifkan atau mengubah penggunaan proxy saat menginstal melalui
PXE, hapus atau ubah baris yang berisi
mirror/http/proxy,
mirror/ftp/proxy dan
preseed/early_command dalam
tjener:/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat
perlu diubah. Untuk menonaktifkan penggunaan proxy saat
menginstal, tambahkan ‘#’ di depan dua baris pertama, dan hapus bagian
“export http_proxy="http://webcache:3128";
” dari baris terakhir.
Beberapa pengaturan tidak dapat disiapkan sebelumnya karena pengaturan
tersebut diperlukan sebelum berkas prasetel diunduh. Bahasa, tata letak
keyboard, dan lingkungan desktop adalah contoh pengaturan semacam itu. Jika
Anda ingin mengubah pengaturan default, edit berkas menu iPXE
/srv/tftp/ltsp/ltsp.ipxe di server utama.
Membuat CD, DVD, atau Blu-ray kustom dapat dilakukan dengan mudah karena kami menggunakan Penginstal Debian, yang memiliki desain modular dan fitur-fitur lain yang berguna. Preseeding memungkinkan Anda untuk mendefinisikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan.
Jadi, yang perlu Anda lakukan hanyalah membuat berkas preseeding dengan jawaban Anda (hal ini dijelaskan dalam lampiran manual Debian Installer) dan mengedit ulang CD/DVD.
Mode teks dan mode grafis secara fungsional identik - perbedaannya hanya terletak pada tampilan. Mode grafis memungkinkan penggunaan mouse, dan tentu saja tampilannya jauh lebih menarik dan modern. Kecuali jika perangkat keras mengalami masalah dengan mode grafis, tidak ada alasan untuk tidak menggunakannya.
Berikut ini adalah tur tangkapan layar melalui instalasi server utama 64-bit grafis + workstation + server LTSP (dalam mode BIOS) dan tampilan saat booting pertama kali pada server utama serta booting PXE pada jaringan klien LTSP (layar sesi klien tipis - dan layar login setelah sesi di sebelah kanan diklik).
Selama proses instalasi server utama, akun pengguna pertama dibuat. Dalam
teks berikut, akun ini akan disebut sebagai “pengguna pertama”. Akun ini
bersifat khusus, karena izin direktori home diatur ke 700 (sehingga perintah
chmod o+x ~ diperlukan agar halaman web
pribadi dapat diakses), dan pengguna pertama dapat menggunakan
sudo untuk menjadi root.
Lihat informasi tentang konfigurasi akses sistem berkas khusus Debian Edu konfigurasi akses sistem berkas sebelum menambahkan pengguna; sesuaikan dengan kebijakan situs Anda jika diperlukan.
Setelah instalasi, hal-hal pertama yang perlu Anda lakukan sebagai pengguna pertama adalah:
Masuk ke server.
Tambahkan pengguna dengan GOsa².
Tambahkan stasiun kerja dengan GOsa².
Penambahan pengguna dan workstation dijelaskan secara rinci di bawah ini, jadi silakan baca bab ini secara keseluruhan. Bab ini mencakup cara melakukan langkah-langkah minimum ini dengan benar serta hal-hal lain yang kemungkinan besar akan dibutuhkan oleh semua orang.
There is additional information available elsewhere in this manual: the New features in Bookworm chapter should be read by everyone who is familiar with previous releases. And for those upgrading from a previous release, make sure to read the Upgrades chapter.
Jika lalu lintas DNS umum diblokir dari jaringan Anda dan Anda perlu
menggunakan server DNS tertentu untuk mencari host internet, Anda perlu
memberitahu server DNS untuk menggunakan server ini sebagai
“forwarder”-nya. Perbarui berkas /etc/bind/named.conf.options dan tentukan
alamat IP server DNS yang akan digunakan.
Bab Cara membahas lebih banyak tips dan trik serta beberapa pertanyaan yang sering diajukan.
GOsa² adalah alat manajemen berbasis web yang membantu mengelola beberapa bagian penting dari pengaturan Debian Edu Anda. Dengan GOsa², Anda dapat mengelola (menambahkan, mengubah, atau menghapus) kelompok-kelompok utama berikut:
Administrasi Pengguna
Administrasi Grup
Administrasi NIS Netgroup
Administrasi Mesin
Administrasi DNS
Administrasi DHCP
Untuk mengakses GOsa², Anda memerlukan server utama Skolelinux dan sistem klien yang dilengkapi dengan peramban web yang terinstal. Sistem klien ini dapat berupa server utama itu sendiri jika diinstal sebagai server gabungan (Server Utama + Server LTSP + Profil Workstation).
Jika Anda (mungkin secara tidak sengaja) menginstal profil Main Server murni dan tidak memiliki klien dengan browser web yang tersedia, Anda dapat dengan mudah menginstal desktop minimal di server utama menggunakan urutan perintah berikut dalam shell non-grafis sebagai pengguna yang Anda buat selama proses instalasi server utama (pengguna pertama):
$ sudo apt update $ sudo apt install task-desktop-xfce lightdm education-menus $ sudo service lightdm start
Dari browser web, gunakan URL https://www/gosa untuk mengakses GOsa², dan masuk sebagai pengguna pertama.
If you are using a new Debian Edu Bookworm machine, the site certificate will be known by the browser.
Jika tidak, Anda akan mendapatkan pesan kesalahan tentang sertifikat SSL yang salah. Jika Anda yakin bahwa Anda sendirian di jaringan Anda, cukup beritahu browser untuk menerimanya dan abaikan pesan tersebut.
Setelah masuk ke GOsa², Anda akan melihat halaman ringkasan GOsa².
Selanjutnya, Anda dapat memilih tugas dari menu atau mengklik salah satu ikon tugas di halaman ringkasan. Untuk navigasi, kami merekomendasikan menggunakan menu di sisi kiri layar, karena menu tersebut akan tetap terlihat di semua halaman administrasi yang disediakan oleh GOsa².
Di Debian Edu, informasi akun, grup, dan sistem disimpan dalam direktori LDAP. Data ini tidak hanya digunakan oleh server utama, tetapi juga oleh workstation (tanpa disk), server LTSP, dan mesin lain di jaringan. Dengan LDAP, informasi akun tentang siswa, guru, dll., hanya perlu dimasukkan sekali. Setelah informasi disediakan di LDAP, informasi tersebut akan tersedia untuk semua sistem di seluruh jaringan Skolelinux.
GOsa² adalah alat administrasi yang menggunakan LDAP untuk menyimpan informasinya dan menyediakan struktur departemen hierarkis. Pada setiap “departemen”, Anda dapat menambahkan akun pengguna, grup, sistem, netgroup, dan sebagainya. Tergantung pada struktur institusi Anda, Anda dapat menggunakan struktur departemen di GOsa²/LDAP untuk mentransfer struktur organisasi Anda ke dalam pohon data LDAP server utama Debian Edu.
Pemasangan server utama Debian Edu default saat ini menyediakan dua “departemen”: Guru dan Siswa, serta tingkat dasar pohon LDAP. Akun siswa dimaksudkan untuk ditambahkan ke departemen ‘Siswa’, guru ke departemen “Guru”; sistem (server, workstation, printer, dll.) saat ini ditambahkan ke tingkat dasar. Tentukan skema Anda sendiri untuk menyesuaikan struktur ini. (Anda dapat menemukan contoh cara membuat pengguna dalam kelompok tahun, dengan direktori home bersama untuk setiap kelompok, di bab HowTo/AdvancedAdministration dari manual ini.)
Tergantung pada tugas yang ingin Anda kerjakan (mengelola pengguna, mengelola grup, mengelola sistem, dll.), GOsa² menampilkan tampilan yang berbeda pada departemen yang dipilih (atau tingkat dasar).
Pertama, klik “Pengguna” di menu navigasi kiri. Bagian kanan layar akan berubah menampilkan tabel dengan folder departemen untuk ‘Mahasiswa’ dan “Guru” serta akun Administrator GOsa² (pengguna pertama yang dibuat). Di atas tabel ini, Anda akan melihat bidang bernama Base yang memungkinkan Anda menavigasi struktur pohon (gerakkan kursor mouse Anda ke area tersebut dan menu drop-down akan muncul) serta memilih folder dasar untuk operasi yang diinginkan (misalnya, menambahkan pengguna baru).
Di sebelah item navigasi pohon tersebut, Anda dapat melihat menu “Aksi”. Arahkan kursor mouse Anda ke item ini, dan submenu akan muncul di layar; pilih ‘Buat’ di sini, lalu “Pengguna”. Anda akan dipandu oleh wizard pembuatan pengguna.
Hal terpenting yang perlu ditambahkan adalah template (newstudent atau newteacher) dan nama lengkap pengguna Anda (lihat citra).
Saat Anda mengikuti panduan, Anda akan melihat bahwa GOsa² secara otomatis menghasilkan nama pengguna berdasarkan nama asli. Sistem ini secara otomatis memilih nama pengguna yang belum ada, sehingga pengguna dengan nama lengkap yang sama tidak menjadi masalah. Perlu diperhatikan bahwa GOsa² dapat menghasilkan nama pengguna yang tidak valid jika nama lengkap mengandung karakter non-ASCII.
Jika Anda tidak menyukai nama pengguna yang dihasilkan, Anda dapat memilih
nama pengguna lain yang ditawarkan dalam kotak drop-down, tetapi Anda tidak
memiliki pilihan bebas di sini dalam wizard. (Jika Anda ingin dapat mengedit
nama pengguna yang diusulkan, buka
/etc/gosa/gosa.conf dengan editor dan
tambahkan
allowUIDProposalModification=“true” sebagai
opsi tambahan pada “definisi lokasi”.)
Setelah penyihir selesai, Anda akan disajikan dengan layar GOsa² untuk objek pengguna baru Anda. Gunakan tab di bagian atas untuk memeriksa bidang yang telah diisi.
Setelah Anda membuat pengguna (tidak perlu menyesuaikan bidang yang ditinggalkan kosong oleh wizard untuk saat ini), klik tombol “Ok” di pojok kanan bawah.
Sebagai langkah terakhir, GOsa² akan meminta kata sandi untuk pengguna
baru. Ketik kata sandi tersebut dua kali, lalu klik “Set password” di pojok
kanan bawah.
Beberapa karakter mungkin tidak diperbolehkan sebagai bagian dari kata
sandi.
Jika semuanya berjalan lancar, Anda sekarang dapat melihat pengguna baru di tabel daftar pengguna. Anda sekarang dapat masuk menggunakan nama pengguna tersebut di semua mesin Skolelinux dalam jaringan Anda.
Untuk memodifikasi atau menghapus pengguna, gunakan GOsa² untuk menelusuri daftar pengguna di sistem Anda. Di tengah layar, Anda dapat membuka kotak “Filter”, alat pencarian yang disediakan oleh GOsa². Jika Anda tidak mengetahui lokasi tepat akun pengguna Anda dalam pohon, ubah ke tingkat dasar pohon GOsa²/LDAP dan cari di sana dengan opsi yang ditandai “Cari di subpohon”.
Saat menggunakan kotak “Filter”, hasil akan langsung muncul di tengah teks pada tampilan daftar tabel. Setiap baris mewakili akun pengguna, dan ikon-ikon kecil di bagian paling kanan setiap baris menyediakan tindakan yang dapat Anda lakukan: edit pengguna, kunci akun, atur kata sandi, dan hapus pengguna.
Halaman baru akan muncul di mana Anda dapat langsung mengubah informasi tentang pengguna, mengganti kata sandi pengguna, dan mengubah daftar grup yang diikuti oleh pengguna.
Mahasiswa dapat mengubah kata sandi mereka sendiri dengan masuk ke GOsa² menggunakan nama pengguna mereka sendiri. Untuk memudahkan akses ke GOsa², disediakan entri bernama Gosa di menu Sistem (atau Pengaturan Sistem) pada desktop. Seorang mahasiswa yang telah masuk akan disajikan dengan versi minimal dari GOsa² yang hanya memungkinkan akses ke lembar data akun mahasiswa tersebut dan ke dialog pengaturan kata sandi.
Guru yang masuk menggunakan nama pengguna mereka sendiri memiliki hak istimewa di GOsa². Mereka dapat melihat tampilan yang lebih lengkap di GOsa² dan dapat mengubah kata sandi untuk semua akun siswa. Hal ini dapat sangat berguna selama pelajaran.
Untuk mengatur kata sandi baru secara administratif untuk seorang pengguna
cari pengguna yang akan dimodifikasi, seperti yang dijelaskan di atas
klik pada simbol kunci di ujung baris tempat nama pengguna ditampilkan
pada halaman yang ditampilkan selanjutnya, Anda dapat mengatur kata sandi baru yang Anda pilih sendiri
Waspadalah terhadap implikasi keamanan akibat penggunaan kata sandi yang mudah ditebak!
Anda dapat membuat pengguna secara massal menggunakan GOsa² dengan file CSV,
yang dapat dibuat menggunakan perangkat lunak spreadsheet apa pun (misalnya
localc). Setidaknya, entri untuk
bidang-bidang berikut harus disediakan: uid, nama belakang (sn), nama depan
(givenName), dan kata sandi. Pastikan tidak ada entri duplikat di bidang
uid. Perhatikan bahwa pemeriksaan duplikat harus mencakup entri uid yang
sudah ada di LDAP (yang dapat diperoleh dengan menjalankan perintah
getent passwd | grep tjener/home | cut -d“:”
-f1 di baris perintah).
Ini adalah pedoman format untuk file CSV semacam ini (GOsa² cukup ketat dalam hal ini):
Gunakan “,” sebagai pemisah kolom
Jangan gunakan tanda kutip
Berkas CSV tidak boleh mengandung baris header (seperti yang biasanya berisi nama kolom)
Urutan bidang tidak relevan dan dapat didefinisikan di GOsa² selama proses impor massal
Langkah-langkah impor massal adalah:
klik tautan “LDAP Manager” di menu navigasi sebelah kiri
klik tab “Import” di layar sebelah kanan
telusuri disk lokal Anda dan pilih berkas CSV yang berisi daftar pengguna yang akan diimpor
pilih templat pengguna yang tersedia yang akan diterapkan selama impor massal (seperti NewTeacher atau NewStudent)
klik tombol “Import” di pojok kanan bawah
Sebaiknya lakukan beberapa tes terlebih dahulu, idealnya menggunakan file CSV dengan beberapa pengguna fiktif, yang dapat dihapus nanti.
Hal yang sama berlaku untuk modul manajemen kata sandi, yang memungkinkan pengguna untuk mereset banyak kata sandi menggunakan berkas CSV atau menghasilkan kata sandi baru untuk pengguna yang tergabung dalam subtree LDAP khusus.
Akun pengguna juga dapat ditambahkan melalui baris perintah menggunakan alat
ldap-createuser-krb5, lihat dokumentasi di
Panduan Administrasi
Pengelolaan grup sangat mirip dengan pengelolaan pengguna.
Anda dapat memasukkan nama dan deskripsi per grup. Pastikan Anda memilih tingkat yang tepat dalam pohon LDAP saat membuat grup baru.
Menambahkan pengguna ke grup yang baru dibuat akan membawa Anda kembali ke daftar pengguna, di mana Anda kemungkinan besar ingin menggunakan kotak filter untuk mencari pengguna. Periksa juga tingkat pohon LDAP.
Kelompok yang dimasukkan ke dalam manajemen kelompok juga merupakan kelompok Unix biasa, jadi Anda dapat menggunakannya untuk izin file juga.
Pengelolaan mesin pada dasarnya memungkinkan Anda untuk mengelola semua perangkat yang terhubung dalam jaringan Debian Edu Anda. Setiap mesin yang ditambahkan ke direktori LDAP menggunakan GOsa² memiliki nama host, alamat IP, alamat MAC, dan nama domain (yang biasanya “intern”). Untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang arsitektur Debian Edu, lihat bab arsitektur dalam manual ini.
Workstation tanpa disk dan thin client dapat beroperasi secara langsung tanpa konfigurasi tambahan dalam kasus server utama terpadu.
Workstation dengan disk (termasuk server LTSP terpisah) harus ditambahkan dengan GOsa². Di balik layar,
baik Kerberos Principal yang spesifik untuk mesin (sejenis
akun) maupun berkas keytab terkait (yang berisi kunci
yang digunakan sebagai kata sandi) dihasilkan; berkas
keytab tersebut harus ada di stasiun kerja agar dapat mem-mount direktori
home pengguna. Setelah sistem yang ditambahkan di-reboot, masuk sebagai root
dan jalankan
/usr/share/debian-edu-config/tools/copy-host-keytab.
Untuk membuat berkas Principal dan keytab pada sistem yang sudah dikonfigurasi dengan GOsa², masuk ke server utama sebagai root dan jalankan
/usr/share/debian-edu-config/tools/gosa-modify-host <hostname> <IP>
Perhatikan: Pembuatan host keytab dimungkinkan untuk sistem jenis workstations, servers, dan terminals, tetapi tidak untuk sistem jenis netdevices. Lihat bab Panduan Pengaturan Klien Jaringan untuk opsi konfigurasi NFS.
Untuk menambahkan mesin, gunakan menu utama GOsa², sistem, tambah. Nama mesin diharapkan berupa nama host yang valid tanpa domain, jangan tambahkan nama domain di sini. Anda dapat menggunakan alamat IP/nama host dari ruang alamat yang telah dikonfigurasi sebelumnya 10.0.0.0/8. Saat ini hanya ada dua alamat tetap yang telah didefinisikan sebelumnya: 10.0.2.2 (tjener) dan 10.0.0.1 (gateway). Alamat dari 10.0.16.20 hingga 10.0.31.254 (sekitar 10.0.16.0/20 atau 4000 host) disediakan untuk DHCP dan dialokasikan secara dinamis.
Untuk menetapkan alamat IP statis pada host dengan alamat MAC
52:54:00:12:34:10 di GOsa², Anda harus memasukkan alamat MAC, nama host, dan
alamat IP; atau Anda dapat mengklik tombol Propose
ip yang akan menampilkan alamat statis pertama yang
tersedia di 10.0.0.0/8, kemungkinan besar seperti 10.0.0.2 jika Anda
menambahkan mesin pertama dengan cara ini. Mungkin lebih baik
mempertimbangkan jaringan Anda terlebih dahulu: misalnya, Anda dapat
menggunakan 10.0.0.x dengan x>10 dan x<50 untuk server, and x>100
untuk workstation. Jangan lupa mengaktifkan sistem yang baru
ditambahkan. Kecuali server utama, semua sistem akan memiliki ikon yang
sesuai.
Jika mesin-mesin telah di-boot sebagai thin clients/diskless workstations
atau diinstal menggunakan salah satu profil jaringan, skrip
sitesummary2ldapdhcp dapat digunakan untuk
secara otomatis menambahkan mesin ke GOsa². Untuk mesin sederhana, skrip ini
akan berfungsi secara langsung. Untuk mesin dengan lebih dari satu alamat
MAC, alamat MAC yang sebenarnya digunakan harus dipilih. Perintah
sitesummary2ldapdhcp -h menampilkan
informasi penggunaan. Harap diperhatikan, bahwa alamat IP yang ditampilkan
setelah penggunaan sitesummary2ldapdhcp
termasuk dalam rentang IP dinamis. Sistem-sistem ini dapat dimodifikasi
sesuai dengan jaringan Anda: ganti nama setiap sistem baru, aktifkan DHCP
dan DNS, tambahkan ke netgroups (lihat tangkapan layar di bawah untuk
netgroups yang direkomendasikan), dan reboot sistem setelahnya. Tangkapan
layar berikut menunjukkan bagaimana hal ini terlihat dalam praktik:
root@tjener:~# sitesummary2ldapdhcp -a -i ether-22:11:33:44:55:ff info: Create GOsa machine for am-2211334455ff.intern [10.0.16.21] id ether-22:11:33:44:55:ff. Enter password if you want to activate these changes, and ^c to abort. Connecting to LDAP as cn=admin,ou=ldap-access,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no enter password: ******** root@tjener:~#
Sebuah cronjob yang memperbarui DNS dijalankan setiap jam; perintah
su -c ldap2bind dapat digunakan untuk
memicu pembaruan secara manual.
Mencari dan menghapus mesin cukup mirip dengan mencari dan menghapus pengguna, sehingga informasi tersebut tidak diulang di sini.
Setelah menambahkan mesin ke pohon LDAP menggunakan GOsa², Anda dapat mengubah propertinya menggunakan fungsi pencarian dan mengklik nama mesin (seperti yang Anda lakukan pada pengguna).
Format entri sistem ini mirip dengan yang sudah Anda kenal dari pengeditan entri pengguna, tetapi kolom-kolom tersebut memiliki arti yang berbeda dalam konteks ini.
Misalnya, menambahkan mesin ke dalam
NetGroup tidak mengubah izin akses file
atau eksekusi perintah untuk mesin tersebut atau pengguna yang masuk ke
mesin tersebut; sebaliknya, hal ini membatasi layanan yang dapat digunakan
oleh mesin tersebut pada server utama Anda.
Instalasi default menyediakan NetGroups
all-hosts
cups-queue-autoflush-hosts
cups-queue-autoreenable-hosts
fsautoresize-hosts
ltsp-server-hosts
netblock-hosts
printer-hosts
server-hosts
shutdown-at-night-hosts
shutdown-at-night-wakeup-hosts-blacklist
workstation-hosts
Saat ini, fungsi NetGroup digunakan untuk:
Mengubah ukuran partisi (fsautoresize-hosts)
Mesin Debian Edu dalam grup ini akan secara otomatis menyesuaikan ukuran partisi LVM yang kehabisan ruang.
Matikan mesin pada malam hari (shutdown-at-night-hosts dan shutdown-at-night-wakeup-hosts-blacklist)
Mesin Debian Edu dalam grup ini akan secara otomatis dimatikan pada malam hari untuk menghemat energi.
Pengelolaan printer (cups-queue-autoflush-hosts dan cups-queue-autoreenable-hosts)
Mesin Debian Edu dalam grup-grup ini akan secara otomatis menghapus semua antrian cetak setiap malam, dan mengaktifkan kembali antrian cetak yang dinonaktifkan setiap jam.
Pemblokiran akses internet (netblock-hosts)
Mesin Debian Edu dalam grup ini hanya diizinkan terhubung ke mesin yang berada di jaringan lokal. Bersama dengan pembatasan proxy web, hal ini dapat digunakan selama ujian.
Untuk mengelola printer secara terpusat, arahkan browser web Anda ke https://www.intern:631. Ini adalah antarmuka pengelolaan CUPS
standar di mana Anda dapat menambahkan/menghapus/mengubah printer Anda dan
membersihkan antrian cetak. Secara default, hanya pengguna pertama yang
diizinkan, tetapi ini dapat diubah dengan menambahkan pengguna ke grup GOsa²
printer-admins.
Paket p910nd diinstal secara default pada sistem dengan profil Workstation.
Edit /etc/default/p910nd seperti ini
(printer USB):
P910ND_OPTS="-f /dev/usb/lp0"
P910ND_START=1
Konfigurasikan printer menggunakan antarmuka web
https://www.intern:631; pilih jenis printer
jaringan AppSocket/HP JetDirect (untuk
semua printer tanpa memandang merek atau model) dan atur
socket://<workstation ip>:9100
sebagai URI koneksi.
Konfigurasi default di Debian Edu adalah menjaga agar jam pada semua mesin tetap sinkron, tetapi tidak selalu akurat. NTP digunakan untuk memperbarui waktu. Jam akan disinkronkan dengan sumber eksternal secara default. Hal ini dapat menyebabkan mesin tetap menjaga koneksi Internet eksternal tetap terbuka jika koneksi tersebut dibuat saat digunakan.
Jika Anda menggunakan dial-up atau ISDN dan membayar per menit, Anda ingin
mengubah pengaturan default ini.
Untuk menonaktifkan sinkronisasi dengan jam eksternal, berkas /etc/ntp.conf
pada server utama perlu dimodifikasi. Tambahkan tanda komentar (“#”) di
depan entri server. Setelah itu, server NTP
perlu di-restart dengan menjalankan perintah service ntp
restart sebagai root. Untuk menguji apakah suatu mesin
menggunakan sumber jam eksternal, jalankan perintah ntpq -c
lpeer.
Karena kemungkinan adanya bug pada pembagian partisi otomatis, beberapa
partisi mungkin menjadi terlalu penuh setelah instalasi. Untuk memperluas
partisi-partisi ini, jalankan perintah
debian-edu-fsautoresize -n sebagai root.
Lihat panduan "Mengubah Ukuran Partisi" di bab Panduan Administrasi untuk informasi
lebih lanjut.
Bagian ini menjelaskan cara menggunakan apt
full-upgrade.
Menggunakan apt sangatlah mudah. Untuk
memperbarui sistem, Anda perlu menjalankan dua perintah di baris perintah
sebagai root: apt update (yang memperbarui
daftar paket yang tersedia) dan apt
full-upgrade (yang memperbarui paket-paket yang memiliki
pembaruan tersedia).
Sebaiknya juga melakukan pembaruan menggunakan locale C untuk mendapatkan output dalam bahasa Inggris, yang dalam kasus masalah lebih mungkin menghasilkan hasil yang lebih baik di mesin pencari.
LC_ALL=C apt full-upgrade -y
Setelah meng-upgrade paket
debian-edu-config, berkas konfigurasi
Cfengine yang telah diubah mungkin tersedia. Jalankan perintah
ls -ltr /etc/cfengine3/debian-edu/ untuk
memeriksa apakah hal ini terjadi. Untuk menerapkan perubahan, jalankan
perintah LC_ALL=C cf-agent -D installation.
Penting untuk menjalankan perintah debian-edu-ltsp-install
--diskless_workstation yes setelah pembaruan server LTSP
untuk menjaga agar citra SquashFS untuk klien tanpa disk tetap sinkron.
Setelah melakukan pembaruan versi minor pada sistem dengan profil
Main Server atau LTSP Server,
perintah debian-edu-pxeinstall perlu
dijalankan untuk memperbarui lingkungan instalasi PXE.
Juga disarankan untuk menginstal cron-apt
dan apt-listchanges dan mengonfigurasinya
agar mengirim email ke alamat yang Anda baca.
cron-apt akan memberitahu Anda setiap hari
melalui email tentang paket-paket yang dapat diperbarui. Ia tidak menginstal
pembaruan ini, tetapi mendownloadnya (biasanya pada malam hari), sehingga
Anda tidak perlu menunggu proses download saat melakukan apt
full-upgrade.
Pemasangan pembaruan secara otomatis dapat dilakukan dengan mudah jika
diinginkan, hanya perlu menginstal dan mengonfigurasi paket
unattended-upgrades sesuai dengan panduan
yang tercantum di wiki.debian.org/UnattendedUpgrades.
apt-listchanges dapat mengirimkan entri
changelog baru kepada Anda melalui email, atau menampilkannya di terminal
saat menjalankan apt.
Menjalankan cron-apt seperti yang
dijelaskan di atas adalah cara yang baik untuk mengetahui kapan pembaruan
keamanan tersedia untuk paket yang terinstal. Cara lain untuk tetap
terinformasi tentang pembaruan keamanan adalah dengan berlangganan ke daftar distribusi
email Debian security-announce, yang juga memberi tahu Anda tentang
apa yang menjadi fokus pembaruan keamanan tersebut. Kekurangannya
(dibandingkan dengan cron-apt) adalah bahwa
daftar tersebut juga mencakup informasi tentang pembaruan untuk paket yang
tidak terinstal.
Untuk mengelola cadangan, arahkan browser Anda ke https://www/slbackup-php. Perhatikan bahwa Anda harus mengakses situs ini melalui SSL, karena Anda perlu memasukkan kata sandi root di sana. Jika Anda mencoba mengakses situs ini tanpa menggunakan SSL, akses akan gagal.
Catatan: Situs ini hanya akan berfungsi jika Anda mengizinkan login root SSH
secara sementara pada server cadangan, yang secara default adalah server
utama (tjener.intern).
Secara default, cadangan dari
/skole/tjener/home0,
/etc/,
/root/.svk, dan LDAP disimpan di direktori
/skole/backup/, yang dikelola sebagai partisi terpisah oleh LVM. Jika Anda
hanya ingin memiliki salinan cadangan dari file-file tersebut (jika Anda
menghapusnya), pengaturan ini seharusnya sudah cukup untuk Anda.
Perlu diketahui bahwa skema cadangan ini tidak melindungi Anda dari
kegagalan hard drive.
Jika Anda ingin mencadangkan data Anda ke server eksternal, perangkat pita, atau hard drive lain, Anda perlu sedikit mengubah konfigurasi yang ada.
Jika Anda ingin memulihkan folder secara utuh, opsi terbaik adalah menggunakan baris perintah:
$ sudo rdiff-backup -r <date> \ /skole/backup/tjener/skole/tjener/home0/user \ /skole/tjener/home0/user_<date>
Ini akan memindahkan konten dari
/skole/tjener/home0/user untuk
<date> ke folder
/skole/tjener/home0/user_<date>
Jika Anda ingin memulihkan satu file, Anda harus dapat memilih file (dan versinya) dari antarmuka web, dan mengunduh hanya file tersebut.
Jika Anda ingin menghapus cadangan yang lebih lama, pilih “Pemeliharaan” di menu pada halaman cadangan dan pilih snapshot tertua yang ingin Anda simpan:
Sistem pelaporan tren Munin tersedia di https://www/munin/. Sistem ini menyediakan grafik pengukuran status sistem secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan, serta membantu administrator sistem dalam mengidentifikasi bottleneck dan sumber masalah sistem.
Daftar mesin yang dipantau menggunakan Munin dihasilkan secara otomatis,
berdasarkan daftar host yang melaporkan ke sitesummary. Semua host yang
memiliki paket munin-node terinstal akan terdaftar untuk pemantauan Munin.
Proses ini biasanya memakan waktu satu hari sejak mesin diinstal hingga
pemantauan Munin dimulai, karena urutan eksekusi tugas cron. Untuk
mempercepat proses, jalankan perintah
sitesummary-update-munin sebagai root di
server sitesummary (biasanya server utama). Ini akan memperbarui berkas
/etc/munin/munin.conf.
Kumpulan pengukuran yang dikumpulkan dihasilkan secara otomatis pada setiap
mesin menggunakan program
munin-node-configure, yang memeriksa plugin
yang tersedia di /usr/share/munin/plugins/
dan membuat tautan simbolis untuk plugin yang relevan ke
/etc/munin/plugins/.
Informasi tentang Munin tersedia di https://munin-monitoring.org/.
Pemantauan sistem dan layanan Icinga tersedia di https://www/icingaweb2/. Daftar mesin dan layanan yang dipantau
dihasilkan secara otomatis menggunakan informasi yang dikumpulkan oleh
sistem sitesummary. Mesin dengan profil Main-server dan LTSP-server menerima
pemantauan penuh, sementara workstation dan thin client menerima pemantauan
sederhana. Untuk mengaktifkan pemantauan penuh pada workstation, instal
paket nagios-nrpe-server pada workstation.
Secara default, Icinga tidak mengirim email. Hal ini dapat diubah dengan
mengganti notify-by-nothing dengan
host-notify-by-email dan
notify-by-email dalam berkas
/etc/icinga/sitesummary-template-contacts.cfg.
Berkas konfigurasi Icinga yang digunakan adalah
/etc/icinga/sitesummary.cfg. Tugas cron
sitesummary menghasilkan berkas
/var/lib/sitesummary/icinga-generated.cfg
yang berisi daftar host dan layanan yang akan dipantau.
Pengecekan tambahan Icinga dapat ditambahkan ke berkas
/var/lib/sitesummary/icinga-generated.cfg.post
agar dimasukkan ke dalam berkas yang dihasilkan.
Informasi tentang Icinga tersedia di https://www.icinga.com/
atau dalam paket icinga-doc.
Berikut ini adalah petunjuk tentang cara menangani peringatan Icinga yang paling umum.
Partisi (/usr/ dalam contoh) terlalu penuh. Secara umum, ada dua cara untuk
menangani hal ini: (1) menghapus beberapa file atau (2) memperbesar ukuran
partisi. Jika partisi adalah /var/, membersihkan cache APT dengan
menjalankan perintah apt clean mungkin
dapat menghapus beberapa file. Jika masih ada ruang kosong yang tersedia di
grup volume LVM, menjalankan program
debian-edu-fsautoresize untuk memperluas
partisi mungkin dapat membantu. Untuk menjalankan program ini secara
otomatis setiap jam, host yang bersangkutan dapat ditambahkan ke grup
jaringan fsautoresize-hosts.
Paket baru tersedia untuk pembaruan. Pembaruan kritis biasanya berupa
perbaikan keamanan. Untuk melakukan pembaruan, jalankan perintah
apt upgrade && apt full-upgrade
sebagai root di terminal atau masuk melalui SSH untuk melakukan hal yang
sama.
Jika Anda tidak ingin melakukan pembaruan paket secara manual dan
mempercayai Debian untuk melakukan pembaruan versi baru dengan baik, Anda
dapat mengonfigurasi unattended-upgrades
untuk secara otomatis memperbarui semua paket baru setiap malam. Ini tidak
akan memperbarui LTSP chroots.
Kernel yang sedang berjalan lebih lama daripada kernel terbaru yang diinstal, dan reboot diperlukan untuk mengaktifkan kernel terbaru yang diinstal. Hal ini biasanya cukup mendesak, karena kernel baru biasanya muncul di Debian Edu untuk memperbaiki masalah keamanan.
Antrian printer di CUPS memiliki banyak pekerjaan yang tertunda. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh printer yang tidak tersedia. Antrian
printer yang dinonaktifkan akan diaktifkan kembali setiap jam pada host yang
menjadi anggota grup jaringan
cups-queue-autoreenable-hosts, sehingga
untuk host-host tersebut tidak diperlukan tindakan manual. Antrian cetak
dikosongkan setiap malam pada host yang menjadi anggota grup jaringan
cups-queue-autoflush-hosts. Jika suatu
host memiliki banyak pekerjaan dalam antriannya, pertimbangkan untuk
menambahkan host tersebut ke salah satu atau kedua grup jaringan ini.
Sitesummary digunakan untuk mengumpulkan informasi dari setiap komputer dan
mengirimkannya ke server pusat. Informasi yang dikumpulkan tersedia di
/var/lib/sitesummary/entries/. Skrip di
/usr/lib/sitesummary/ tersedia untuk
menghasilkan laporan.
Laporan sederhana dari Sitesummary tanpa detail apa pun tersedia di https://www/sitesummary/.
Beberapa dokumentasi tentang Sitesummary tersedia di https://wiki.debian.org/DebianEdu/HowTo/SiteSummary
Informasi lebih lanjut tentang penyesuaian Debian Edu yang berguna bagi administrator sistem dapat ditemukan di bab Panduan Administrasi dan di bab Panduan Administrasi Lanjutan
Sebelum membaca panduan pembaruan ini, harap diperhatikan bahwa pembaruan
langsung pada server produksi Anda dilakukan atas risiko Anda
sendiri. Debian Edu/Skolelinux disediakan TANPA
JAMINAN APAPUN, sejauh diizinkan oleh hukum yang berlaku.
Please read this chapter and the New features in Bookworm chapter of this manual completely before attempting to upgrade.
Memperbarui Debian dari satu distribusi ke distribusi berikutnya umumnya cukup mudah. Namun, untuk Debian Edu, hal ini sayangnya sedikit lebih rumit karena kami memodifikasi berkas konfigurasi dengan cara yang seharusnya tidak dilakukan. Namun, kami telah mendokumentasikan langkah-langkah yang diperlukan di bawah ini. (Lihat bug Debian 311188 untuk informasi lebih lanjut tentang cara Debian Edu seharusnya memodifikasi berkas konfigurasi.)
Secara umum, melakukan pembaruan pada server lebih sulit daripada pada workstation, dan server utama adalah yang paling sulit untuk diperbarui.
Jika Anda ingin memastikan bahwa setelah pembaruan semuanya berfungsi seperti sebelumnya, Anda sebaiknya menguji pembaruan tersebut pada sistem uji atau sistem yang dikonfigurasi sama dengan mesin produksi Anda. Di sana, Anda dapat menguji pembaruan tanpa risiko dan memastikan semuanya berfungsi sebagaimana mestinya.
Pastikan juga untuk membaca informasi tentang rilis Debian Stable saat ini dalam panduan instalasi-nya.
Mungkin juga bijaksana untuk menunggu sebentar dan terus menggunakan Oldstable selama beberapa minggu lagi, sehingga orang lain dapat menguji pembaruan dan mendokumentasikan masalah apa pun yang mereka alami. Rilis Oldstable Debian Edu akan terus mendapatkan dukungan untuk beberapa waktu setelah rilis Stable berikutnya, tetapi ketika Debian menghentikan dukungan untuk Oldstable, Debian Edu juga harus melakukan hal yang sama.
Be prepared: make sure you have tested the upgrade from Bullseye in a test
environment or have backups ready to be able to go back.
Please note that the following recipe applies to a default Debian Edu main server installation (desktop=xfce, profiles Main Server, Workstation, LTSP Server). (For a general overview concerning Bullseye to Bookworm upgrade, see: https://www.debian.org/releases/bookworm/releasenotes)
Jangan gunakan X, gunakan konsol virtual, masuk sebagai root.
Jika apt berakhir dengan kesalahan, coba
perbaiki dan/atau jalankan apt -f install
dan kemudian apt -y full-upgrade sekali
lagi.
Mulailah dengan memastikan sistem saat ini sudah diperbarui:
apt update apt full-upgrade
Prepare and start the upgrade to Bookworm:
sed -i 's/bullseye/bookworm/g' /etc/apt/sources.list export LC_ALL=C apt update apt upgrade --without-new-pkgs apt full-upgrade
apt-list-changes: bersiaplah untuk banyak berita yang harus dibaca; tekan <return> untuk menggulir ke bawah, <q> untuk keluar dari pager. Semua informasi akan dikirim ke root sehingga Anda dapat membacanya kembali (menggunakan mailx atau mutt).
Baca semua informasi debconf dengan seksama, pilih ‘pertahankan versi lokal yang saat ini terpasang’ kecuali dinyatakan lain di bawah ini; dalam kebanyakan kasus, menekan tombol Enter akan cukup.
mulai ulang layanan: Pilih Ya.
Server Samba dan utilitas: Pilih ‘pertahankan versi lokal yang saat ini terinstal’.
openssh-server: Pilih ‘pertahankan versi lokal yang saat ini terpasang’.
Terapkan dan sesuaikan konfigurasi:
cf-agent -v -D installation
Periksa apakah sistem yang telah diperbarui berfungsi:
Reboot; masuk sebagai pengguna pertama dan uji coba
jika antarmuka pengguna GOsa² berfungsi,
jika seseorang dapat menghubungkan klien LTSP dan workstation,
jika seseorang dapat menambahkan/menghapus keanggotaan netgroup dari suatu sistem,
jika seseorang dapat mengirim dan menerima email internal,
jika seseorang dapat mengelola printer,
dan jika hal-hal lain yang spesifik untuk situs tersebut berfungsi dengan baik.
To upgrade from any older release, you will need to upgrade to the Bullseye based Debian Edu release first, before you can follow the instructions provided above. Instructions are given in the Manual for Debian Edu Bullseye about how to upgrade to Bullseye from the previous release, Buster.
Panduan untuk administrasi umum
Panduan untuk pengelolaan lanjutan
Panduan untuk desktop
Panduan untuk klien jaringan
Panduan untuk Samba
Panduan untuk pengajaran dan pembelajaran
Panduan untuk pengguna
Bab Memulai dan Pemeliharaan menjelaskan cara memulai menggunakan Debian Edu dan cara melakukan pekerjaan pemeliharaan dasar. Panduan praktis dalam bab ini berisi beberapa tips dan trik yang lebih “lanjutan”.
Menggunakan etckeeper, semua file di
/etc/ dilacak menggunakan Git sebagai sistem kontrol versi.
Hal ini memungkinkan untuk melihat kapan sebuah file ditambahkan, diubah,
dan dihapus, serta apa yang diubah jika file tersebut adalah file
teks. Repositori Git disimpan di
/etc/.git/.
Setiap jam, setiap perubahan secara otomatis dicatat, memungkinkan riwayat konfigurasi diekstraksi dan ditinjau.
Untuk melihat riwayat, perintah etckeeper vcs
log digunakan. Untuk memeriksa perbedaan antara dua titik
waktu, perintah seperti etckeeper vcs diff
dapat digunakan.
Lihat output dari man etckeeper untuk
informasi lebih lanjut.
Daftar perintah yang berguna:
etckeeper vcs log etckeeper vcs status etckeeper vcs diff etckeeper vcs add . etckeeper vcs commit -a man etckeeper
Pada sistem yang baru diinstal, coba lakukan ini untuk melihat semua perubahan yang telah dilakukan sejak sistem diinstal:
etckeeper vcs log
Lihat file mana yang saat ini tidak dilacak dan mana yang tidak diperbarui:
etckeeper vcs status
Untuk melakukan commit file secara manual, karena Anda tidak ingin menunggu hingga satu jam:
etckeeper vcs commit -a /etc/resolv.conf
Di Debian Edu, semua partisi kecuali partisi
/boot/ berada di volume LVM logis. Dengan
kernel Linux versi 2.6.10 ke atas, partisi dapat diperluas saat partisi
tersebut terpasang. Pengurangan ukuran partisi masih harus dilakukan saat
partisi tersebut tidak terpasang.
Disarankan untuk menghindari pembuatan partisi yang sangat besar (misalnya,
lebih dari 20GiB), karena waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan
fsck pada partisi tersebut atau untuk
memulihkannya dari cadangan jika diperlukan. Lebih baik, jika memungkinkan,
membuat beberapa partisi yang lebih kecil daripada satu partisi yang sangat
besar.
Skrip bantu debian-edu-fsautoresize
disediakan untuk memudahkan perluasan partisi penuh. Saat dijalankan, skrip
ini membaca konfigurasi dari
/usr/share/debian-edu-config/fsautoresizetab,
/site/etc/fsautoresizetab, dan
/etc/fsautoresizetab. Skrip ini kemudian
mengusulkan untuk memperluas partisi yang memiliki ruang kosong terlalu
sedikit, sesuai dengan aturan yang tercantum dalam berkas-berkas tersebut.
Jika dijalankan tanpa argumen, program ini hanya akan menampilkan perintah
yang diperlukan untuk memperluas sistem berkas. Argumen
-n diperlukan untuk benar-benar menjalankan
perintah-perintah tersebut guna memperluas sistem berkas.
Skrip dijalankan secara otomatis setiap jam pada setiap klien yang terdaftar
dalam grup jaringan fsautoresize-hosts.
Ketika partisi yang digunakan oleh proxy Squid diubah ukurannya, nilai
ukuran cache dalam berkas
etc/squid/squid.conf juga perlu
diperbarui. Skrip bantu
/usr/share/debian-edu-config/tools/squid-update-cachedir
disediakan untuk melakukan ini secara otomatis, dengan memeriksa ukuran
partisi saat ini dari /var/spool/squid/ dan
mengonfigurasi Squid untuk menggunakan 80% dari ukuran tersebut sebagai
ukuran cache-nya.
Manajemen Volume Logis (LVM) memungkinkan Anda untuk mengubah ukuran partisi saat partisi tersebut sedang terpasang dan digunakan. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang LVM dari Panduan LVM.
Untuk memperluas volume logis secara manual, Anda cukup memberi tahu
perintah lvextend seberapa besar Anda ingin
volume tersebut diperluas. Misalnya, untuk memperluas home0 menjadi 30GiB,
gunakan perintah berikut:
lvextend -L30G /dev/vg_system/skole+tjener+home0 resize2fs /dev/vg_system/skole+tjener+home0
Untuk memperluas home0 dengan tambahan 30GiB, Anda memasukkan ‘+’ (-L+30G).
ldapvi adalah alat untuk mengedit basis data LDAP menggunakan editor teks biasa di baris perintah.
Hal-hal berikut perlu dilaksanakan:
ldapvi -ZD '(cn=admin)'
Catatan: ldapvi akan menggunakan editor
default yang tersedia. Dengan menjalankan perintah export
EDITOR=vim di prompt shell, pengguna dapat mengonfigurasi
lingkungan agar menggunakan klon vi sebagai editor.
Peringatan: ldapvi adalah alat yang sangat
kuat. Hati-hati dan jangan merusak basis data LDAP, peringatan yang sama
berlaku untuk JXplorer.
Menggunakan Kerberos untuk NFS dalam mem-mount direktori home adalah fitur keamanan. Workstation dan klien LTSP tidak akan berfungsi tanpa Kerberos. Tingkat krb5, krb5i, dan krb5p didukung (krb5 berarti otentikasi Kerberos, i berarti pemeriksaan integritas, dan p berarti privasi, yaitu enkripsi); beban pada server dan workstation meningkat seiring dengan tingkat keamanan, krb5i adalah pilihan yang baik dan telah dipilih sebagai default.
Server utama
masuk sebagai root
jalankan perintah ldapvi -ZD ‘(cn=admin)’,
cari sec=krb5i dan ganti dengan
sec=krb5 atau sec=krb5p.
edit berkas /etc/exports.d/edu.exports dan
sesuaikan entri-entri berikut sesuai kebutuhan:
/srv/nfs4 gss/krb5i(rw,sync,fsid=0,crossmnt,no_subtree_check) /srv/nfs4/home0 gss/krb5i(rw,sync,no_subtree_check)
jalankan exportfs -r.
Alat ini memungkinkan Anda untuk mengatur printer default berdasarkan
lokasi, mesin, atau keanggotaan grup. Untuk informasi lebih lanjut, lihat
/usr/share/doc/standardskriver/README.md.
Berkas konfigurasi /etc/standardskriver.cfg
harus disediakan oleh admin, lihat
/usr/share/doc/standardskriver/examples/standardskriver.cfg
sebagai contoh.
Jika Anda lebih suka menggunakan antarmuka grafis (GUI) untuk bekerja dengan
basis data LDAP, coba paket jxplorer, yang
sudah terpasang secara default. Untuk mendapatkan akses tulis, sambungkan
seperti ini:
host: ldap.intern port: 636 Security level: ssl + user + password User dn: cn=admin,ou=ldap-access,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
ldap-createuser-krb adalah alat baris
perintah kecil untuk membuat akun pengguna, yang dijalankan sebagai berikut:
ldap-createuser-krb5 [-u uid] [-g gid] [-G group[,group]...] [-d department] <username> <gecos>
Semua argumen kecuali nama pengguna dan bidang GECOS bersifat opsional, dan
bidang GECOS biasanya harus berisi nama lengkap pengguna. Kecuali ditentukan
lain, alat ini akan memilih UID dan GID yang tersedia secara otomatis dan
tidak akan menugaskan grup tambahan kepada pengguna. Jika tidak ada
departemen yang diberikan, alat ini akan memilih departemen pertama
gosaDepartment dari LDAP, yang kemungkinan besar adalah
skole, dan untuk pengguna biasa biasanya bukan yang
Anda inginkan, jadi Anda harus memilih nilai yang sesuai untuk pengguna,
misalnya Teachers atau Students.
Setelah memasukkan dan mengonfirmasi kata sandi serta memasukkan kata sandi
administrator LDAP, ldap-createuser-krb5
akan membuat akun pengguna di LDAP, mengatur kata sandi Kerberos, membuat
direktori home, dan menambahkan pengguna Samba yang sesuai. Screenshot
berikut menunjukkan contoh perintah untuk membuat akun pengguna bernama
harhir untuk seorang guru dengan nama
lengkap “Harry Hirsch”:
root@tjener:~# ldap-createuser-krb5 -d Teachers harhir "Harry Hirsch"
new user password:
confirm password:
dn: uid=harhir,ou=people,ou=Teachers,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
changetype: add
objectClass: top
objectClass: person
objectClass: organizationalPerson
objectClass: inetOrgPerson
objectClass: gosaAccount
objectClass: posixAccount
objectClass: shadowAccount
objectClass: krbPrincipalAux
objectClass: krbTicketPolicyAux
sn: Harry Hirsch
givenName: Harry Hirsch
uid: harhir
cn: Harry Hirsch
userPassword: {CRYPT}$y$j9T$TWnq55O1rvyLhjF.$oVf.t.RXC1v/4Y8FhV0umno629mo7bP7/YJyig6HET6
homeDirectory: /skole/tjener/home0/harhir
loginShell: /bin/bash
uidNumber: 1004
gidNumber: 1004
gecos: Harry Hirsch
shadowLastChange: 19641
shadowMin: 0
shadowMax: 99999
shadowWarning: 7
krbPwdPolicyReference: cn=users,cn=INTERN,cn=kerberos,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
krbPrincipalName: harhir@INTERN
ldap_initialize( <DEFAULT> )
Enter LDAP Password:
add objectClass:
top
person
organizationalPerson
inetOrgPerson
gosaAccount
posixAccount
shadowAccount
krbPrincipalAux
krbTicketPolicyAux
add sn:
Harry Hirsch
add givenName:
Harry Hirsch
add uid:
harhir
add cn:
Harry Hirsch
add userPassword:
{CRYPT}$y$j9T$TWnq55O1rvyLhjF.$oVf.t.RXC1v/4Y8FhV0umno629mo7bP7/YJyig6HET6
add homeDirectory:
/skole/tjener/home0/harhir
add loginShell:
/bin/bash
add uidNumber:
1004
add gidNumber:
1004
add gecos:
Harry Hirsch
add shadowLastChange:
19641
add shadowMin:
0
add shadowMax:
99999
add shadowWarning:
7
add krbPwdPolicyReference:
cn=users,cn=INTERN,cn=kerberos,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
add krbPrincipalName:
harhir@INTERN
adding new entry "uid=harhir,ou=people,ou=Teachers,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no"
modify complete
Authenticating as principal root/admin@INTERN with password.
kadmin.local: change_password harhir@INTERN
Enter password for principal "harhir@INTERN":
Re-enter password for principal "harhir@INTERN":
Password for "harhir@INTERN" changed.
kadmin.local: lpcfg_do_global_parameter: WARNING: The "encrypt passwords" option is deprecated
Added user harhir.Meskipun Anda dapat menggunakan stable-updates secara langsung, Anda tidak perlu melakukannya: stable-updates secara rutin dimasukkan ke dalam paket stable saat rilis stabil dilakukan, yang biasanya terjadi setiap dua bulan sekali.
Anda menggunakan Debian Edu karena Anda lebih menyukai stabilitas Debian Edu. Sistem ini berjalan dengan baik; hanya ada satu masalah: terkadang perangkat lunak sedikit lebih usang dari yang Anda inginkan. Di sinilah backports.debian.org berperan.
Backports adalah paket yang dikompilasi ulang dari Debian testing (sebagian besar) dan Debian unstable (hanya dalam beberapa kasus, misalnya pembaruan keamanan), sehingga paket-paket ini dapat dijalankan tanpa perpustakaan baru (di mana pun hal ini memungkinkan) pada distribusi Debian yang stabil seperti Debian Edu. Kami merekomendasikan Anda untuk memilih backports individu yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan tidak menggunakan semua backports yang tersedia di sana.
Using backports is simple:
echo "deb http://deb.debian.org/debian/ bookworm-backports main" > /etc/apt/sources.list.d/bookworm-backports.sources.list apt update
Setelah itu, Anda dapat dengan mudah menginstal paket backported. Perintah berikut akan menginstal versi backported dari tuxtype:
apt install tuxtype/bookworm-backports
Backports diperbarui secara otomatis (jika tersedia) sama seperti paket lainnya. Seperti arsip normal, backports memiliki tiga bagian: main, contrib, dan non-free.
If you want to upgrade from one version to another (for example from Bookworm 12.1 to 12.2) but you do not have Internet connectivity, only physical media, follow these steps:
Masukkan CD/DVD/Blu-ray disc/USB flash drive dan gunakan perintah apt-cdrom:
apt-cdrom add
Seperti yang disebutkan dalam halaman manual apt-cdrom(8):
apt-cdrom digunakan untuk menambahkan CD-ROM baru ke daftar sumber yang tersedia di APT. apt-cdrom bertanggung jawab untuk menentukan struktur disk, memperbaiki beberapa kemungkinan kesalahan pembakaran, dan memverifikasi berkas indeks.
Untuk menambahkan CD ke sistem APT, diperlukan penggunaan apt-cdrom, hal ini tidak dapat dilakukan secara manual. Selain itu, setiap disk dalam set multi-CD harus dimasukkan dan dipindai secara terpisah untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan pembakaran.
Kemudian jalankan dua perintah berikut untuk memperbarui sistem:
apt update apt full-upgrade
killer adalah skrip Perl yang menghapus
tugas latar belakang. Tugas latar belakang didefinisikan sebagai proses yang
dimiliki oleh pengguna yang saat ini tidak masuk ke sistem. Skrip ini
dijalankan oleh tugas cron setiap jam.
unattended-upgrades adalah paket Debian
yang akan menginstal pembaruan keamanan (dan pembaruan lainnya) secara
otomatis. Jika diinstal, paket ini telah dikonfigurasi secara default untuk
menginstal pembaruan keamanan. Catatan log tersedia di
/var/log/unattended-upgrades/; selain itu,
selalu ada /var/log/dpkg.log dan
/var/log/apt/.
Mungkin untuk menghemat energi dan uang dengan mematikan mesin klien secara
otomatis pada malam hari dan menyalakannya kembali pada pagi hari. Paket
shutdown-at-night akan mencoba mematikan
mesin setiap jam pada pukul 16:00 sore, tetapi tidak akan mematikannya jika
sepertinya ada pengguna. Paket ini akan mencoba memberi tahu BIOS untuk
menyalakan mesin sekitar pukul 07:00 pagi, dan server utama akan mencoba
menyalakan mesin mulai pukul 06:30 dengan mengirimkan paket
Wake-on-LAN. Waktu-waktu ini dapat diubah di crontabs masing-masing mesin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengatur hal ini:
Klien tidak boleh dimatikan saat sedang digunakan oleh seseorang. Hal ini
dijamin dengan memeriksa output dari who,
dan sebagai kasus khusus, memeriksa perintah koneksi SSH untuk bekerja
dengan klien tipis X2Go.
Untuk menghindari meledaknya sekring listrik, disarankan agar semua klien tidak memulai secara bersamaan.
Ada dua metode berbeda yang tersedia untuk membangunkan klien. Salah
satunya menggunakan fitur BIOS dan memerlukan jam hardware yang berfungsi
dengan baik dan benar, serta motherboard dan versi BIOS yang didukung oleh
nvram-wakeup; yang lainnya memerlukan klien
untuk mendukung Wake-on-LAN, dan server harus mengetahui semua klien yang
perlu dibangunkan.
Pada klien yang harus dimatikan pada malam hari, sentuh
/etc/shutdown-at-night/shutdown-at-night,
atau tambahkan nama host (yaitu output dari ‘uname
-n’ pada klien) ke grup jaringan
“shutdown-at-night-hosts”. Menambahkan host ke netgroup di LDAP dapat
dilakukan menggunakan alat web GOsa². Klien
mungkin perlu mengonfigurasi Wake-on-LAN di BIOS. Penting juga agar switch
dan router yang digunakan antara server Wake-on-LAN dan klien dapat
meneruskan paket WOL ke klien meskipun klien dalam keadaan mati. Beberapa
switch gagal meneruskan paket ke klien yang tidak terdaftar dalam tabel ARP
di switch, dan hal ini menghalangi paket WOL.
Untuk mengaktifkan Wake-on-LAN pada server, tambahkan klien ke berkas
/etc/shutdown-at-night/clients, dengan satu
baris per klien, alamat IP terlebih dahulu, diikuti oleh alamat MAC (alamat
Ethernet), dipisahkan oleh spasi; atau buat skrip
/etc/shutdown-at-night/clients-generator
untuk menghasilkan daftar klien secara otomatis.
Berikut adalah contoh
/etc/shutdown-at-night/clients-generator
untuk digunakan dengan sitesummary:
#!/bin/sh PATH=/usr/sbin:$PATH export PATH sitesummary-nodes -w
Alternatif jika netgroup digunakan untuk mengaktifkan shutdown-at-night pada
klien adalah skrip ini yang menggunakan alat netgroup dari paket
ng-utils:
#!/bin/sh PATH=/usr/sbin:$PATH export PATH netgroup -h shutdown-at-night-hosts
Untuk mengakses mesin di balik firewall dari Internet, pertimbangkan untuk
menginstal paket autossh. Paket ini dapat
digunakan untuk mengatur terowongan SSH ke mesin di Internet yang dapat Anda
akses. Dari mesin tersebut, Anda dapat mengakses server di balik firewall
melalui terowongan SSH.
Dalam instalasi default, semua layanan berjalan di server utama dengan nama host tjener. Untuk memudahkan pemindahan beberapa layanan ke mesin lain, tersedia profil instalasi minimal. Menginstal dengan profil ini akan menghasilkan mesin yang menjadi bagian dari jaringan Debian Edu, tetapi belum menjalankan layanan apa pun (untuk saat ini).
Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menyiapkan mesin yang didedikasikan untuk beberapa layanan:
pilih profil Minimal selama proses instalasi
instal paket-paket untuk layanan tersebut
konfigurasikan layanan
nonaktifkan layanan pada server utama
perbarui DNS (melalui LDAP/GOsa²) pada server utama
FIXME: The HowTos from https://wiki.debian.org/DebianEdu/HowTo/ are either user- or developer-specific. Let's move the user-specific HowTos over here (and delete them over there)! (But first ask the authors (see the history of those pages to find them) if they are fine with moving the howto and putting it under the GPL.)
Dalam bab ini dijelaskan tugas-tugas administrasi tingkat lanjut.
In this example we want to create users in year groups, with common home directories for each group (home0/2024, home0/2026, etc). We want to create the users by csv import.
(sebagai root di server utama)
Buat direktori kelompok tahun yang diperlukan
mkdir /skole/tjener/home0/2024
(sebagai pengguna pertama di Gosa)
Departemen
Main menu: goto 'Directory structure', click the 'Students' department. The 'Base' field should show '/Students'. From the drop box 'Actions' choose 'Create'/'Department'. Fill in values for Name (2024) and Description fields (students graduating in 2024), leave the Base field as is (should be '/Students'). Save it clicking 'Ok'. Now the new department (2024) should show up below /Students. Click it.
Grup
Choose 'Groups' from the main menu; 'Actions'/Create/Group. Enter group name (leave 'Base' as is, should be /Students/2024) and 'Ok' to save it.
Templat
Pilih ‘pengguna’ dari menu utama. Ubah menjadi ‘Students’ di bidang
Base. Entri NewStudent seharusnya muncul,
klik entri tersebut. Ini adalah templat ‘students’, bukan pengguna
sungguhan. Karena Anda harus membuat templat semacam ini (untuk dapat
menggunakan impor CSV pada struktur Anda) berdasarkan templat ini,
perhatikan semua entri yang muncul di tab Generic dan POSIX, mungkin ambil
tangkapan layar untuk menyiapkan informasi untuk templat baru.
Now change to /Students/2024 in the Base field; choose Create/Template and start to fill in your desired values, first the Generic tab (add your new 2024 group under Group Membership, too), then add the POSIX account.
Impor pengguna
Pilih templat baru Anda saat melakukan impor CSV; disarankan untuk mengujinya dengan beberapa pengguna.
Dengan skrip ini, administrator dapat membuat folder di direktori home masing-masing pengguna dan mengatur izin akses serta kepemilikan.
Dalam contoh di bawah ini dengan group=teachers dan permissions=2770, seorang pengguna dapat mengumpulkan tugas dengan menyimpan file ke folder “assignments”, di mana guru diberikan akses tulis untuk dapat memberikan komentar.
#!/bin/bash
home_path="/skole/tjener/home0"
shared_folder="assignments"
permissions="2770"
created_dir=0
for home in $(ls $home_path); do
if [ ! -d "$home_path/$home/$shared_folder" ]; then
mkdir $home_path/$home/$shared_folder
chmod $permissions $home_path/$home/$shared_folder
user=$home
group=teachers
chown $user:$group $home_path/$home/$shared_folder
((created_dir+=1))
else
echo -e "the folder $home_path/$home/$shared_folder already exists.\n"
fi
done
echo "$created_dir folders have been created"Ikuti langkah-langkah berikut untuk menyiapkan server penyimpanan khusus untuk direktori pengguna dan mungkin data lainnya.
Tambahkan sistem baru bertipe server
menggunakan GOsa² sesuai dengan yang dijelaskan dalam bab Getting started dari manual ini.
Contoh ini menggunakan ‘nas-server.intern’ sebagai nama server. Setelah ‘nas-server.intern’ dikonfigurasi, periksa apakah titik ekspor NFS pada server penyimpanan baru telah diekspor ke subnet atau mesin yang relevan:
root@tjener:~# showmount -e nas-server
Export list for nas-server:
/storage 10.0.0.0/8
root@tjener:~#Di sini, semua perangkat di jaringan backbone diberikan akses ke ekspor /storage. (Hal ini dapat dibatasi berdasarkan keanggotaan netgroup atau alamat IP tunggal untuk membatasi akses NFS, seperti yang dilakukan dalam berkas tjener:/etc/exports.)
Tambahkan informasi automount untuk ‘nas-server.intern’ di LDAP agar semua klien dapat secara otomatis menghubungkan ekspor baru saat diminta.
Hal ini tidak dapat dilakukan menggunakan GOsa², karena modul untuk automount tidak tersedia. Sebagai gantinya, gunakan ldapvi dan tambahkan objek LDAP yang diperlukan menggunakan editor.
ldapvi --ldap-conf -ZD ‘(cn=admin)’ -b
ou=automount,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
Ketika editor muncul, tambahkan objek LDAP berikut di bagian bawah dokumen. (Bagian “/&” pada objek LDAP terakhir adalah karakter wildcard yang cocok dengan semua yang diekspor oleh ‘nas-server.intern’, sehingga tidak perlu mencantumkan titik mount individu dalam LDAP.)
add cn=nas-server,ou=auto.skole,ou=automount,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
objectClass: automount
cn: nas-server
automountInformation: -fstype=autofs --timeout=60 ldap:ou=auto.nas-server,ou=automount,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
add ou=auto.nas-server,ou=automount,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
objectClass: top
objectClass: automountMap
ou: auto.nas-server
add cn=/,ou=auto.nas-server,ou=automount,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
objectClass: automount
cn: /
automountInformation: -fstype=nfs,tcp,rsize=32768,wsize=32768,rw,intr,hard,nodev,nosuid,noatime nas-server.intern:/&Tambahkan entri yang relevan di tjener.intern:/etc/fstab, karena tjener.intern tidak menggunakan automount untuk menghindari loop mounting:
Buat direktori titik mount menggunakan
mkdir, edit ‘/etc/fstab’ sesuai kebutuhan,
dan jalankan mount -a untuk menghubungkan
sumber daya baru.
Sekarang pengguna seharusnya dapat mengakses file di ‘nas-server.intern’ secara langsung dengan hanya mengunjungi direktori ‘/tjener/nas-server/storage/’ menggunakan aplikasi apa pun di workstation mana pun, klien tipis LTSP, atau server LTSP.
Ada beberapa cara untuk membatasi akses login SSH, beberapa di antaranya tercantum di sini.
Jika tidak ada klien LTSP yang digunakan, solusi sederhana adalah membuat
grup baru (misalnya sshusers) dan
menambahkan baris ke berkas /etc/ssh/sshd_config pada mesin tersebut. Hanya
anggota grup sshusers yang diizinkan untuk
melakukan SSH ke mesin tersebut dari mana saja.
Managing this case with GOsa is quite simple:
Buat grup sshusers di tingkat dasar (di
mana grup-grup lain yang terkait dengan manajemen sistem seperti
gosa-admins sudah ada).
Tambahkan pengguna ke grup baru sshusers.
Tambahkan AllowGroups sshusers ke
/etc/ssh/sshd_config.
Jalankan perintah service ssh restart.
Pengaturan klien LTSP tanpa disk default tidak menggunakan koneksi SSH. Cukup perbarui citra SquashFS pada server LTSP terkait setelah pengaturan SSH telah diubah.
Klien tipis X2Go menggunakan koneksi SSH ke server LTSP terkait. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berbeda menggunakan PAM.
Aktifkan pam_access.so dalam berkas /etc/pam.d/sshd pada server LTSP.
Konfigurasikan berkas /etc/security/access.conf untuk mengizinkan koneksi bagi pengguna contoh alice, jane, bob, dan john dari mana saja, dan bagi semua pengguna lain hanya dari jaringan internal dengan menambahkan baris-baris berikut:
+ : alice jane bob john : ALL + : ALL : 10.0.0.0/8 192.168.0.0/24 192.168.1.0/24 - : ALL : ALL #
Jika hanya menggunakan server LTSP khusus, jaringan 10.0.0.0/8 dapat dinonaktifkan untuk menonaktifkan akses login SSH internal. Catatan: Seseorang yang menghubungkan perangkatnya ke jaringan klien LTSP khusus akan mendapatkan akses SSH ke server LTSP tersebut.
Jika klien X2Go terhubung ke jaringan backbone 10.0.0.0/8, situasinya akan menjadi lebih rumit dan mungkin hanya konfigurasi DHCP yang canggih (di LDAP) yang memeriksa vendor-class-identifier bersama dengan konfigurasi PAM yang sesuai yang memungkinkan untuk menonaktifkan login SSH internal.
Untuk mendukung beberapa bahasa, langkah-langkah berikut perlu dilakukan:
Jalankan perintah dpkg-reconfigure locales
(sebagai root) dan pilih bahasa-bahasa (varian UTF-8).
Jalankan perintah-perintah ini sebagai root untuk menginstal paket-paket terkait:
apt update /usr/share/debian-edu-config/tools/install-task-pkgs /usr/share/debian-edu-config/tools/improve-desktop-l10n
Pengguna kemudian dapat memilih bahasa melalui manajer tampilan LightDM
sebelum masuk; hal ini berlaku untuk Xfce, LXDE, dan LXQt. GNOME dan KDE
keduanya dilengkapi dengan alat konfigurasi wilayah dan bahasa internal
mereka sendiri, gunakan alat-alat tersebut. MATE menggunakan Arctica greeter
di atas LightDM tanpa pilihan bahasa. Jalankan perintah apt
purge arctica-greeter untuk mendapatkan LightDM greeter
bawaan.
libdvdcss diperlukan untuk memutar sebagian besar DVD komersial. Karena
alasan hukum, paket ini tidak disertakan dalam Debian (Edu). Jika Anda
diizinkan secara hukum untuk menggunakannya, Anda dapat membangun paket
lokal Anda sendiri menggunakan paket Debian
libdvd-pkg; pastikan
contrib diaktifkan dalam
/etc/apt/sources.list.
apt update apt install libdvd-pkg
Jawab pertanyaan debconf, lalu jalankan dpkg-reconfigure
libdvd-pkg.
Istilah umum untuk both thin clients dan diskless workstations adalah LTSP client.
Mulai dari Bullseye, LTSP cukup berbeda dari versi-versi sebelumnya. Hal ini
berlaku baik untuk proses instalasi maupun pemeliharaan.
Sebagai perbedaan utama, citra SquashFS untuk workstation tanpa disk kini dihasilkan secara default dari sistem file server LTSP. Proses ini terjadi pada server gabungan saat booting pertama kali dan memakan waktu.
Klien tipis tidak lagi menjadi bagian dari LTSP. Debian Edu menggunakan X2Go untuk tetap mendukung penggunaan klien tipis.
Jika menggunakan server LTSP terpisah atau tambahan, informasi yang diperlukan untuk mengonfigurasi lingkungan klien LTSP tidak lengkap pada saat instalasi. Pengaturan dapat dilakukan setelah sistem ditambahkan dengan GOsa².
Untuk informasi umum tentang LTSP, lihat halaman utama LTSP di LTSP homepage. Pada sistem dengan profil
LTSP server, perintah man
ltsp menyediakan informasi lebih lanjut.
Harap diperhatikan bahwa alat ltsp dari LTSP harus
digunakan dengan hati-hati. Misalnya, perintah ltsp image
/ akan gagal menghasilkan citra SquashFS pada mesin Debian
(yang secara default memiliki partisi /boot terpisah), ltsp
ipxe akan gagal menghasilkan menu iPXE dengan benar (karena
dukungan thin client Debian Edu), dan ltsp
initrd akan mengacaukan proses booting klien LTSP
sepenuhnya.
Alat debian-edu-ltsp-install adalah skrip
pembungkus untuk ltsp image,
ltsp initrd, dan ltsp
ipxe. Alat ini digunakan untuk mengonfigurasi dan
menyiapkan dukungan workstation tanpa disk dan thin client (baik 64-Bit
maupun 32-Bit PC). Lihat man
debian-edu-ltsp-install atau isi skrip untuk melihat cara
kerjanya. Semua konfigurasi terdapat dalam skrip itu sendiri (HERE
documents) untuk memudahkan penyesuaian sesuai kebutuhan situs.
Contoh cara menggunakan skrip pembungkus debian-edu-ltsp-install:
debian-edu-ltsp-install --diskless_workstation
yes memperbarui citra SquashFS workstation tanpa disk
(sistem berkas server).
debian-edu-ltsp-install --diskless_workstation yes
--thin_type bare membuat workstation tanpa disk dan
dukungan klien tipis 64-bit.
debian-edu-ltsp-install --arch i386 --thin_type
bare Menambahkan dukungan klien tipis 32-bit tambahan
(chroot dan citra SquashFS).
Selain bare (sistem thin client terkecil), opsi display dan desktop juga tersedia. Tipe display menyediakan tombol shutdown, sedangkan tipe desktop menjalankan Firefox ESR dalam mode kiosk di klien itu sendiri (membutuhkan lebih banyak RAM dan daya CPU lokal, tetapi beban server berkurang).
Alat debian-edu-ltsp-ipxe adalah skrip
pembungkus untuk ltsp ipxe. Skrip ini
memastikan bahwa berkas /srv/tftp/ltsp/ltsp.ipxe sesuai dengan spesifikasi
Debian Edu. Perintah ini harus dijalankan setelah item menu iPXE (seperti
waktu tunggu menu atau pengaturan boot default) di bagian [server] berkas
/etc/ltsp/ltsp.conf telah dimodifikasi.
Alat debian-edu-ltsp-initrd adalah skrip
pembungkus untuk ltsp initrd. Alat ini
memastikan bahwa initrd yang spesifik untuk kasus penggunaan
(/srv/tftp/ltsp/ltsp.img) dihasilkan dan kemudian dipindahkan ke direktori
yang terkait dengan kasus penggunaan tersebut. Perintah ini harus dijalankan
setelah bagian [clients] dalam berkas /etc/ltsp/ltsp.conf telah
dimodifikasi.
Alat debian-edu-ltsp-chroot adalah pengganti untuk alat ltsp-chroot yang disertakan dalam LTSP5. Alat ini digunakan untuk menjalankan perintah dalam lingkungan chroot LTSP yang ditentukan (seperti misalnya menginstal, memperbarui, dan menghapus paket).
Workstation tanpa disk
Stasiun kerja tanpa disk menjalankan semua perangkat lunak secara lokal. Mesin klien boot langsung dari server LTSP tanpa menggunakan hard drive lokal. Perangkat lunak dikelola dan dipelihara di server LTSP, tetapi dijalankan di stasiun kerja tanpa disk. Direktori pengguna dan pengaturan sistem juga disimpan di server. Stasiun kerja tanpa disk merupakan cara yang sangat baik untuk memanfaatkan kembali hardware lama (tetapi bertenaga) dengan biaya pemeliharaan yang sama rendah seperti pada thin clients.
Berbeda dengan workstation biasa, workstation tanpa disk dapat beroperasi tanpa perlu menambahkan GOsa².
Klien tipis
Pengaturan thin client memungkinkan komputer biasa berfungsi sebagai terminal (X-), di mana semua perangkat lunak dijalankan pada server LTSP. Hal ini berarti mesin ini melakukan booting melalui PXE tanpa menggunakan hard drive lokal, dan server LTSP harus merupakan mesin yang bertenaga.
Debian Edu masih mendukung penggunaan thin client untuk memungkinkan penggunaan perangkat keras yang sangat tua.
Karena thin clients menggunakan X2Go, pengguna disarankan untuk
menonaktifkan fitur compositing untuk menghindari artefak tampilan. Pada
pengaturan default (lingkungan desktop Xfce): Pengaturan -> Pengaturan
Pengelola Jendela -> Compositor.
Firmware klien LTSP
Proses booting klien LTSP akan gagal jika antarmuka jaringan klien memerlukan firmware non-bebas. Instalasi PXE dapat digunakan untuk troubleshooting masalah booting jaringan pada mesin; jika Penginstal Debian mengeluh tentang file XXX.bin yang hilang, maka firmware non-bebas harus ditambahkan ke initrd server LTSP.
Lakukan langkah-langkah berikut pada server LTSP:
Pertama, dapatkan informasi tentang paket firmware, jalankan:
apt update && apt search ^firmware-
Tentukan paket mana yang harus diinstal untuk antarmuka jaringan, kemungkinan besar ini adalah firmware-linux, jalankan:
apt -y -q install firmware-linux
Perbarui citra SquashFS untuk workstation tanpa disk, jalankan:
debian-edu-ltsp-install --diskless_workstation yes
Jika menggunakan klien tipis X2Go, jalankan:
/usr/share/debian-edu-config/tools/ltsp-addfirmware -h
dan ikuti petunjuk penggunaan.
Kemudian perbarui citra SquashFS; misalnya, untuk chroot /srv/ltsp/x2go-bare-amd64, jalankan:
ltsp image x2go-bare-amd64
Setiap server LTSP memiliki dua antarmuka Ethernet: satu dikonfigurasi dalam subnet utama 10.0.0.0/8 (yang dibagikan dengan server utama), dan yang lain membentuk subnet lokal (subnet terpisah untuk setiap server LTSP).
Dalam kedua kasus tersebut, stasiun kerja tanpa disk atau klien tipis dapat dipilih dari menu iPXE. Setelah menunggu selama 5 detik, mesin akan boot sebagai stasiun kerja tanpa disk.
Item menu boot iPXE default dan waktu tunggu defaultnya dapat dikonfigurasi
di /etc/ltsp/ltsp.conf. Nilai waktu tunggu
-1 digunakan untuk menyembunyikan menu. Jalankan
debian-edu-ltsp-ipxe agar perubahan
berlaku.
192.168.0.0/24 adalah jaringan klien LTSP default jika mesin diinstal
menggunakan profil LTSP. Jika banyak klien LTSP digunakan atau jika server
LTSP yang berbeda harus melayani lingkungan chroot i386 dan amd64, jaringan
yang telah dikonfigurasi sebelumnya 192.168.1.0/24 juga dapat
digunakan. Edit berkas
/etc/network/interfaces dan sesuaikan
pengaturan eth1 sesuai kebutuhan. Gunakan
ldapvi atau editor LDAP lainnya untuk
memeriksa konfigurasi DNS dan DHCP.
Untuk membuat chroot dan citra SquashFS, jalankan:
debian-edu-ltsp-install --arch i386 --thin_type bare
Lihat man debian-edu-ltsp-install untuk
detail tentang jenis thin client.
Jalankan perintah man ltsp.conf untuk
melihat opsi konfigurasi yang tersedia. Atau baca secara online: https://ltsp.org/man/ltsp.conf/
Tambahkan item konfigurasi ke bagian [clients] dalam berkas /etc/ltsp/ltsp.conf. Untuk menerapkan perubahan, jalankan perintah berikut:
debian-edu-ltsp-initrd
Klien tipis LTSP menggunakan audio jaringan untuk mentransmisikan audio dari server ke klien.
Workstation LTSP tanpa disk menangani audio secara lokal.
Ketika pengguna memasukkan drive USB atau DVD/CD-ROM ke dalam Diskless Workstation, ikon yang sesuai akan muncul di desktop, memungkinkan akses ke konten tersebut seperti pada workstation.
Ketika pengguna memasukkan drive USB ke dalam X2Go thin client tipe bare (instalasi server gabungan default), media tersebut akan di-mount segera setelah ikon folder yang sudah ada di desktop Xfce diklik dua kali. Tergantung pada konten media, mungkin memerlukan waktu hingga konten tersebut muncul di pengelola file.
Hubungkan printer ke mesin klien LTSP (baik port USB maupun port paralel didukung).
Konfigurasikan klien LTSP dengan GOsa² untuk menggunakan alamat IP statis.
Konfigurasikan printer menggunakan antarmuka web
https://www.intern:631 pada server utama;
pilih jenis printer jaringan AppSocket/HP
JetDirect (untuk semua printer tanpa memandang merek atau
model) dan atur socket://<LTSP client
ip>:9100 sebagai URI koneksi.
PXE merupakan singkatan dari Preboot eXecution Environment. Debian Edu kini menggunakan implementasi iPXE untuk integrasi LTSP yang lebih mudah.
Menu item iPXE yang berkaitan dengan instalasi sistem dihasilkan menggunakan
skrip debian-edu-pxeinstall. Menu ini
memungkinkan beberapa pengaturan untuk diubah menggunakan berkas
/etc/debian-edu/pxeinstall.conf dengan
nilai pengganti.
Pemasangan PXE akan mewarisi pengaturan bahasa, tata letak keyboard, dan
pengaturan cermin dari pengaturan yang digunakan saat menginstal server
utama, dan pertanyaan-pertanyaan lain akan diajukan selama proses pemasangan
(profil, partisipasi popcon, pembagian partisi, dan kata sandi root). Untuk
menghindari pertanyaan-pertanyaan ini, berkas
/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat
dapat dimodifikasi untuk memberikan jawaban yang telah dipilih sebelumnya
untuk nilai-nilai debconf. Beberapa contoh nilai debconf yang tersedia sudah
dikomentari di
/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat.
Perubahan Anda akan hilang begitu
debian-edu-pxeinstall digunakan untuk
membuat ulang lingkungan instalasi PXE. Untuk menambahkan nilai debconf ke
/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat
selama proses pembuatan ulang dengan
debian-edu-pxeinstall, tambahkan berkas
/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat.local
dengan nilai debconf tambahan Anda.
Informasi lebih lanjut tentang memodifikasi instalasi PXE dapat ditemukan di bab Instalasi.
Untuk menambahkan repositori kustom, tambahkan baris berikut ke berkas
/etc/debian-edu/www/debian-edu-install.dat.local:
d-i apt-setup/local1/repository string http://example.org/debian stable main contrib non-free d-i apt-setup/local1/comment string Example Software Repository d-i apt-setup/local1/source boolean true d-i apt-setup/local1/key string http://example.org/key.asc
dan kemudian jalankan
/usr/sbin/debian-edu-pxeinstall sekali.
Paket debian-edu-config dilengkapi dengan alat yang membantu dalam mengubah
jaringan dari 10.0.0.0/8 menjadi konfigurasi lain. Lihat
/usr/share/debian-edu-config/tools/subnet-change.
Alat ini dirancang untuk digunakan segera setelah instalasi pada server
utama, guna memperbarui LDAP dan berkas-berkas lain yang perlu diedit untuk
mengubah subnet.
Perhatikan bahwa mengganti ke salah satu subnet yang sudah digunakan di
tempat lain dalam Debian Edu tidak akan berfungsi. 192.168.0.0/24 dan
192.168.1.0/24 sudah diatur sebagai jaringan klien LTSP. Mengganti ke
subnet-subnet ini akan memerlukan pengeditan manual berkas konfigurasi untuk
menghapus entri yang duplikat.
Tidak ada cara mudah untuk mengubah nama domain DNS. Mengubahnya akan memerlukan perubahan pada struktur LDAP dan beberapa file di sistem file server utama. Tidak ada cara mudah juga untuk mengubah nama host dan DNS server utama (tjener.intern). Untuk melakukannya, juga diperlukan perubahan pada LDAP dan file di sistem file server utama dan klien. Dalam kedua kasus tersebut, pengaturan Kerberos juga harus diubah.
Memilih profil server LTSP atau profil server gabungan juga akan menginstal paket xrdp dan x2goserver.
Xrdp menggunakan Protokol Desktop Jarak Jauh (Remote Desktop Protocol) untuk menampilkan antarmuka login grafis kepada klien jarak jauh. Pengguna Microsoft Windows dapat terhubung ke server LTSP yang menjalankan xrdp tanpa perlu menginstal perangkat lunak tambahan - mereka cukup memulai Koneksi Desktop Jarak Jauh (Remote Desktop Connection) di mesin Windows mereka dan terhubung.
Selain itu, xrdp dapat terhubung ke server VNC atau server RDP lainnya.
Xrdp tidak dilengkapi dengan dukungan suara; untuk mengompilasi (atau mengompilasi ulang) modul yang diperlukan, skrip ini dapat digunakan. Perhatikan: Pengguna harus memiliki hak akses root atau menjadi anggota grup sudo. Selain itu, berkas /etc/apt/sources.list harus mengandung baris deb-src yang valid.
#!/bin/bash
set -e
if [[ $UID -ne 0 ]] ; then
if ! groups | egrep -q sudo ; then
echo "ERROR: You need to be root or a sudo group member."
exit 1
fi
fi
if ! egrep -q ^deb-src /etc/apt/sources.list ; then
echo "ERROR: Make sure /etc/apt/sources.list contains a deb-src line."
exit 1
fi
TMP=$(mktemp -d)
PULSE_UPSTREAM_VERSION="$(dpkg-query -W -f='${source:Upstream-Version}' pulseaudio)"
XRDP_UPSTREAM_VERSION="$(dpkg-query -W -f='${source:Upstream-Version}' xrdp)"
sudo apt -q update
sudo apt -q install dpkg-dev
cd $TMP
apt -q source pulseaudio xrdp
sudo apt -q build-dep pulseaudio xrdp
cd pulseaudio-$PULSE_UPSTREAM_VERSION/
./configure
cd $TMP/xrdp-$XRDP_UPSTREAM_VERSION/sesman/chansrv/pulse/
sed -i 's/^PULSE/#PULSE/' Makefile
sed -i "/#PULSE_DIR/a \
PULSE_DIR = $TMP/pulseaudio-$PULSE_UPSTREAM_VERSION" Makefile
make
sudo cp *.so /usr/lib/pulse-$PULSE_UPSTREAM_VERSION/modules/
sudo chmod 644 /usr/lib/pulse-$PULSE_UPSTREAM_VERSION/modules/module-xrdp*
sudo service xrdp restartX2Go memungkinkan Anda mengakses desktop grafis pada server LTSP melalui koneksi bandwidth rendah maupun tinggi dari PC yang menjalankan Linux, Windows, atau macOS. Perangkat lunak tambahan diperlukan di sisi klien, lihat X2Go wiki untuk informasi lebih lanjut.
Harap diperhatikan bahwa paket killer
sebaiknya dihapus dari server LTSP jika X2Go digunakan, lihat 890517.
freerdp-x11 diinstal secara default dan
mendukung RDP dan VNC.
RDP - cara termudah untuk mengakses server terminal Windows. Paket klien
alternatif adalah rdesktop.
Klien VNC (Virtual Network Computer) memungkinkan akses ke Skolelinux secara
remote. Paket klien alternatif adalah
xvncviewer.
x2goclient adalah klien grafis untuk sistem
X2Go (tidak diinstal secara default). Anda dapat menggunakannya untuk
terhubung ke sesi yang sedang berjalan dan memulai sesi baru.
Server freeRADIUS dapat digunakan untuk menyediakan
koneksi jaringan yang aman. Untuk mengaktifkannya, instal paket
freeradius dan winbind pada server
utama, lalu jalankan perintah
/usr/share/debian-edu-config/tools/setup-freeradius-server
untuk menghasilkan konfigurasi dasar yang disesuaikan dengan situs. Dengan
cara ini, metode EAP-TTLS/PAP dan PEAP-MSCHAPV2 diaktifkan. Semua
konfigurasi terdapat dalam skrip itu sendiri untuk memudahkan penyesuaian
khusus situs. Lihat halaman utama
freeRADIUS untuk detailnya.
Konfigurasi tambahan diperlukan untuk
aktifkan/nonaktifkan titik akses melalui rahasia bersama (/etc/freeradius/3.0/clients.conf).
izinkan/tolak akses nirkabel menggunakan grup LDAP (/etc/freeradius/3.0/users).
gabungkan titik akses ke dalam grup khusus (/etc/freeradius/3.0/huntgroups)
Perangkat pengguna akhir perlu dikonfigurasi dengan
benar. Perangkat-perangkat ini harus dilindungi dengan PIN untuk penggunaan
metode EAP (802.1x). Pengguna juga perlu diberi edukasi untuk menginstal
sertifikat CA Freeradius pada perangkat mereka agar dapat terhubung ke
server yang benar. Dengan cara ini, kata sandi mereka tidak akan tertangkap
jika terhubung ke server yang berbahaya. Sertifikat khusus situs tersedia di
jaringan internal.
https://www.intern/freeradius-ca.pem (untuk perangkat pengguna akhir yang menjalankan Linux)
https://www.intern/freeradius-ca.crt (Linux, Android)
https://www.intern/freeradius-ca.der (macOS, iOS, iPadOS, Windows)
Harap diperhatikan bahwa konfigurasi perangkat pengguna akhir akan menjadi tantangan yang nyata karena keragaman perangkat yang ada. Untuk perangkat Windows, skrip penginstal dapat dibuat, sedangkan untuk perangkat Apple, file mobileconfig dapat digunakan. Dalam kedua kasus tersebut, sertifikat CA freeRADIUS dapat diintegrasikan, namun alat khusus sistem operasi diperlukan untuk membuat skrip-skrip tersebut.
Untuk dapat menggunakan pGina (atau aplikasi layanan otentikasi pihak ketiga lainnya), Anda harus memiliki akun pengguna khusus yang digunakan untuk pencarian di dalam LDAP.
Tambahkan pengguna khusus, misalnya pguser dengan kata sandi pwd.777, di situs web https://www/gosa.
Unduh dan instal pGina 3.9.9.12 seperti perangkat lunak biasa. Perhatikan bahwa plugin LDAP tetap berada di folder plugin pGina:
C:\Program Files\pGina.fork\Plugins\pGina.Plugin.Ldap.dll
Mengingat pengaturan Debian Edu, koneksi ke LDAP menggunakan SSL melalui port 636.
Pengaturan yang diperlukan dalam plugin LDAP pGina adalah sebagai berikut
(ini disimpan di HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\pGina3.fork\Plugins\0f52390b-c781-43ae-bd62-553c77fa4cf7).
Host LDAP: 10.0.2.2 (atau yang lain dengan “spasi” sebagai pemisah)
Port LDAP: 636 (untuk koneksi SSL)
Waktu habis: 10
Gunakan SSL: YA (centang kotak centang)
Mulai TLS: TIDAK (jangan centang kotak centang)
Validasi Sertifikat Server: TIDAK (jangan centang kotak centang)
Cari DN: uid=pguser,ou=people,ou=Students,dc=skole,dc=skolelinux,dc=no
(“pguser” adalah pengguna yang digunakan untuk autentikasi di LDAP guna mencari pengguna dalam sesi login)
Kata Sandi Pencarian: pwd.777 (ini adalah kata sandi “pguser”)
Tab Pengikatan:
Izinkan Kata Sandi Kosong: TIDAK
Cari DN: YA (centang kotak centang)
Filter Pencarian: (&(uid=%u)(objectClass=person))
Default: Izinkan
Tolak saat otentikasi LDAP gagal: YA (centang kotak centang)
Izinkan saat server tidak dapat diakses: TIDAK (jangan centang kotak centang, opsional)
LDAP: Otentikasi [v], Otorisasi [v], Gerbang [v], Ubah Kata Sandi [_]
Mesin Lokal: Otentikasi [v], Gerbang [v] (centang hanya dua kotak centang)
Otentikasi: LDAP, Mesin Lokal
Gerbang: LDAP, Mesin Lokal
Sumber:
Samba sekarang dikonfigurasi sebagai server mandiri
dengan dukungan SMB2/SMB3 modern dan fitur usershares diaktifkan, lihat
/etc/samba/smb-debian-edu.conf pada server
utama. Dengan cara ini, pengguna non-admin dapat menyediakan berbagi file.
Untuk perubahan spesifik situs, salin berkas /usr/share/debian-edu-config/smb.conf.edu-site ke direktori /etc/samba. Pengaturan dalam smb.conf.edu-site akan menggantikan pengaturan yang terdapat dalam smb-debian-edu.conf.
Harap dicatat:
Secara default, direktori home bersifat read-only. Pengaturan ini dapat diubah di /etc/samba/smb.conf.edu-site.
Kata sandi Samba disimpan menggunakan
smbpasswd dan diperbarui jika kata sandi
diubah menggunakan GOsa².
Untuk menonaktifkan sementara akun Samba pengguna, jalankan perintah
smbpasswd -d <username>. Perintah
smbpasswd -e <username> akan
mengaktifkannya kembali.
Menjalankan perintah chown root:teachers
/var/lib/samba/usershares pada server utama akan
menonaktifkan usershares untuk ‘students’.
Koneksi ke direktori pengguna dan ke berbagi situs tambahan (jika dikonfigurasi) dimungkinkan untuk perangkat yang menjalankan Linux, Android, macOS, iOS, iPadOS, Chrome OS, atau Windows. Misalnya, perangkat berbasis Android memerlukan pengelola file dengan dukungan SMB2/SMB3, yang juga dikenal sebagai akses LAN. X-plore atau Total Commander dengan plugin LAN mungkin merupakan pilihan yang baik.
Gunakan \\tjener\<username> atau
smb://tjener/<username> untuk
mengakses direktori utama.
Semua paket Debian yang disebutkan dalam bagian ini dapat diinstal dengan
menjalankan perintah apt install
<package> (sebagai root).
stable/education-development adalah paket meta yang bergantung pada banyak alat pemrograman. Harap diperhatikan bahwa hampir 2 GiB ruang disk diperlukan jika paket ini diinstal. Untuk detail lebih lanjut (mungkin untuk menginstal hanya beberapa paket), lihat halaman Paket Pengembangan Debian Edu.
Peringatan: Pastikan Anda mengetahui
status peraturan perundang-undangan mengenai pemantauan dan pembatasan
aktivitas pengguna komputer di yurisdiksi Anda.
Beberapa sekolah menggunakan alat pemantauan seperti Epoptes atau Veyon untuk memantau siswa mereka. Lihat juga: Halaman Utama Epoptes dan Halaman Utama Veyon.
Beberapa sekolah menggunakan Squidguard atau e2guardian untuk membatasi akses Internet.
Setiap pengguna diharuskan mengganti kata sandinya menggunakan GOsa². Untuk
melakukannya, cukup gunakan browser dan kunjungi
https://www/gosa/.
Menggunakan GOsa² untuk mengubah kata sandi memastikan bahwa kata sandi untuk Kerberos (krbPrincipalKey), LDAP (userPassword), dan Samba sama.
Mengubah kata sandi menggunakan PAM juga berfungsi di prompt login GDM, tetapi ini hanya akan memperbarui kata sandi Kerberos, dan bukan kata sandi Samba dan GOsa² (LDAP). Jadi, setelah Anda mengubah kata sandi di prompt login, Anda sebaiknya juga mengubahnya menggunakan GOsa².
Aplikasi Java mandiri didukung secara langsung oleh runtime Java OpenJDK.
Semua pengguna dapat mengirim dan menerima email di dalam jaringan internal;
sertifikat disediakan untuk memungkinkan koneksi yang diamankan dengan
TLS. Untuk memungkinkan pengiriman email di luar jaringan internal,
administrator perlu mengonfigurasi server email
exim4 sesuai dengan situasi lokal, dimulai
dengan perintah dpkg-reconfigure
exim4-config.
Setiap pengguna yang ingin menggunakan Thunderbird perlu mengonfigurasinya sebagai berikut. Untuk pengguna dengan nama pengguna jdoe, alamat email internalnya adalah jdoe@postoffice.intern.
Buka Thunderbird
Klik ‘Lewati ini dan gunakan alamat email yang sudah ada’
Masukkan alamat email Anda
Jangan masukkan kata sandi Anda karena Kerberos single sign-on akan digunakan
Klik ‘Lanjutkan’
Untuk IMAP dan SMTP, pengaturan yang harus digunakan adalah ‘STARTTLS’ dan ‘Kerberos/GSSAPI’; sesuaikan jika tidak terdeteksi secara otomatis
Klik ‘Selesai’
Sebagian besar waktu, daftar milis pengembang adalah sarana komunikasi utama kami, meskipun kami juga memiliki #debian-edu di irc.debian.org dan bahkan, kadang-kadang, pertemuan langsung, di mana kami bertemu secara langsung.
Cara yang baik untuk mengetahui perkembangan terbaru dalam pengembangan Debian Edu adalah dengan berlangganan ke daftar distribusi commit.
Debian Edu menggunakan Sistem Pelacakan Bug (BTS) Debian Bug Tracking System (BTS). Lihat laporan bug yang ada dan permintaan fitur, atau buat yang baru. Silakan laporkan semua bug terhadap paket debian-edu-config. Lihat Cara Melaporkan Bug untuk informasi lebih lanjut tentang pelaporan bug di Debian Edu.
Dokumen ini membutuhkan bantuan Anda! Yang terpenting, dokumen ini belum selesai: jika Anda membacanya, Anda akan menemukan berbagai FIXME di dalam teks. Jika Anda kebetulan mengetahui (sedikit) apa yang perlu dijelaskan di sana, mohon pertimbangkan untuk berbagi pengetahuan Anda dengan kami.
The source of the text is a wiki and can be edited with a simple webbrowser. Just go to https://wiki.debian.org/DebianEdu/Documentation/Bookworm/ and you can contribute easily. Note: a user account is needed to edit the pages; you may need to create a wiki user account first.
Cara lain yang sangat baik untuk berkontribusi dan membantu pengguna adalah dengan menerjemahkan perangkat lunak dan dokumentasi. Informasi tentang cara menerjemahkan dokumen ini dapat ditemukan di bab terjemahan dari buku ini. Mohon pertimbangkan untuk membantu upaya terjemahan buku ini!
https://lists.debian.org/debian-edu - Daftar milis dukungan
#debian-edu di irc.debian.org - Saluran IRC, sebagian besar berkaitan dengan pengembangan; jangan harapkan dukungan real-time meskipun hal itu sering terjadi.
#skolelinux di irc.debian.org - Saluran IRC untuk mendukung pengguna Norwegia
https://lists.debian.org/debian-edu-german - Daftar milis dukungan
#skolelinux.de di irc.debian.org - Saluran IRC untuk mendukung pengguna Jerman
https://lists.debian.org/debian-edu-french - Daftar milis dukungan
Daftar perusahaan yang menyediakan dukungan profesional tersedia di https://wiki.debian.org/DebianEdu/Help/ProfessionalHelp.
Versi baru Debian Installer dari Debian Bookworm, lihat panduan instalasinya di panduan instalasi untuk detail lebih lanjut,
termasuk informasi tentang
non-free-firmware, yang merupakan bagian
baru selain bagian yang sudah dikenal seperti
main,
contrib, dan
non-free.
Karya seni baru berdasarkan tema Emerald, tema default untuk Debian 12 Bookworm.
Semua yang baru di Debian 12 Bookworm, misalnya:
Kernel Linux 6.1
Lingkungan desktop KDE Plasma 5.27, GNOME 43, Xfce 4.18, LXDE 11, MATE 1.26
LibreOffice 7.4
GOsa² 2.8
Kotak Alat Pendidikan GCompris 3.1
Pembuat musik Rosegarden 22.12
LTSP 23.01
Debian Bookworm mencakup lebih dari 64.000 paket yang tersedia untuk diinstal.
Informasi lebih lanjut tentang Debian 12 Bookworm tersedia di catatan rilis dan panduan instalasi.
Selama proses instalasi, halaman pemilihan profil tersedia dalam 29 bahasa, di mana 22 di antaranya telah diterjemahkan sepenuhnya.
Panduan Debian Edu Bookworm telah diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin Sederhana, Denmark, Belanda, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia (Bokmål), Portugis Brasil, Portugis Eropa, Spanyol, Rumania, dan Ukraina.
This document is written and copyrighted by Holger Levsen (2007-2024), Petter Reinholdtsen (2001, 2002, 2003, 2004, 2007, 2008, 2009, 2010, 2012, 2014), Daniel Heß (2007), Patrick Winnertz (2007), Knut Yrvin (2007), Ralf Gesellensetter (2007), Ronny Aasen (2007), Morten Werner Forsbring (2007), Bjarne Nielsen (2007, 2008), Nigel Barker (2007), José L. Redrejo Rodríguez (2007), John Bildoy (2007), Joakim Seeberg (2008), Jürgen Leibner (2009, 2010, 2011, 2012, 2014), Oded Naveh (2009), Philipp Hübner (2009, 2010), Andreas Mundt (2010), Olivier Vitrat (2010, 2012), Vagrant Cascadian (2010), Mike Gabriel (2011), Justin B Rye (2012), David Prévot (2012), Wolfgang Schweer (2012-2024), Bernhard Hammes (2012), Joe Hansen (2015), Serhii Horichenko (2022) and Guido Berhörster (2023) and is released under the GPL2 or any later version. Enjoy!
Jika Anda menambahkan konten ke dalamnya, silakan lakukan hal tersebut hanya jika Anda adalah penulisnya. Anda harus merilisnya dengan syarat yang sama! Kemudian tambahkan nama Anda di sini dan rilisnya di bawah lisensi “GPL v2 atau versi selanjutnya”.
Tersedia ringkasan online tentang terjemahan yang dikemas, yang diperbarui secara berkala.
As in many free software projects, translations of this document are kept in
PO files. More information about the process can be found in
/usr/share/doc/debian-edu-doc/README.debian-edu-bookworm-manual-translations.
Most language teams have decided to translate via Weblate. See https://hosted.weblate.org/projects/debian-edu-documentation/bookworm-manual/ for more information.
Silakan laporkan masalah apa pun.
Copyright (C) 2007-2021 Holger Levsen < holger@layer-acht.org > and others, see the Copyright for the full list of copyright owners.
This program is free software; you can redistribute it and/or modify it under the terms of the GNU General Public License as published by the Free Software Foundation; either version 2 of the License, or (at your option) any later version.
This program is distributed in the hope that it will be useful, but WITHOUT ANY WARRANTY; without even the implied warranty of MERCHANTABILITY or FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE. See the GNU General Public License for more details.
Version 2, June 1991
Copyright (C) 1989, 1991 Free Software Foundation, Inc. 51 Franklin Street, Fifth Floor, Boston, MA 02110-1301, USA. Everyone is permitted to copy and distribute verbatim copies of this license document, but changing it is not allowed.
0. This License applies to any program or other work which contains a notice placed by the copyright holder saying it may be distributed under the terms of this General Public License. The "Program", below, refers to any such program or work, and a "work based on the Program" means either the Program or any derivative work under copyright law: that is to say, a work containing the Program or a portion of it, either verbatim or with modifications and/or translated into another language. (Hereinafter, translation is included without limitation in the term "modification".) Each licensee is addressed as "you".
Activities other than copying, distribution and modification are not covered by this License; they are outside its scope. The act of running the Program is not restricted, and the output from the Program is covered only if its contents constitute a work based on the Program (independent of having been made by running the Program). Whether that is true depends on what the Program does.
1. You may copy and distribute verbatim copies of the Program's source code as you receive it, in any medium, provided that you conspicuously and appropriately publish on each copy an appropriate copyright notice and disclaimer of warranty; keep intact all the notices that refer to this License and to the absence of any warranty; and give any other recipients of the Program a copy of this License along with the Program.
You may charge a fee for the physical act of transferring a copy, and you may at your option offer warranty protection in exchange for a fee.
2. You may modify your copy or copies of the Program or any portion of it, thus forming a work based on the Program, and copy and distribute such modifications or work under the terms of Section 1 above, provided that you also meet all of these conditions:
a) You must cause the modified files to carry prominent notices stating that you changed the files and the date of any change.
b) You must cause any work that you distribute or publish, that in whole or in part contains or is derived from the Program or any part thereof, to be licensed as a whole at no charge to all third parties under the terms of this License.
c) If the modified program normally reads commands interactively when run, you must cause it, when started running for such interactive use in the most ordinary way, to print or display an announcement including an appropriate copyright notice and a notice that there is no warranty (or else, saying that you provide a warranty) and that users may redistribute the program under these conditions, and telling the user how to view a copy of this License. (Exception: if the Program itself is interactive but does not normally print such an announcement, your work based on the Program is not required to print an announcement.)
These requirements apply to the modified work as a whole. If identifiable sections of that work are not derived from the Program, and can be reasonably considered independent and separate works in themselves, then this License, and its terms, do not apply to those sections when you distribute them as separate works. But when you distribute the same sections as part of a whole which is a work based on the Program, the distribution of the whole must be on the terms of this License, whose permissions for other licensees extend to the entire whole, and thus to each and every part regardless of who wrote it.
Thus, it is not the intent of this section to claim rights or contest your rights to work written entirely by you; rather, the intent is to exercise the right to control the distribution of derivative or collective works based on the Program.
In addition, mere aggregation of another work not based on the Program with the Program (or with a work based on the Program) on a volume of a storage or distribution medium does not bring the other work under the scope of this License.
3. You may copy and distribute the Program (or a work based on it, under Section 2) in object code or executable form under the terms of Sections 1 and 2 above provided that you also do one of the following:
a) Accompany it with the complete corresponding machine-readable source code, which must be distributed under the terms of Sections 1 and 2 above on a medium customarily used for software interchange; or,
b) Accompany it with a written offer, valid for at least three years, to give any third party, for a charge no more than your cost of physically performing source distribution, a complete machine-readable copy of the corresponding source code, to be distributed under the terms of Sections 1 and 2 above on a medium customarily used for software interchange; or,
c) Accompany it with the information you received as to the offer to distribute corresponding source code. (This alternative is allowed only for noncommercial distribution and only if you received the program in object code or executable form with such an offer, in accord with Subsection b above.)
The source code for a work means the preferred form of the work for making modifications to it. For an executable work, complete source code means all the source code for all modules it contains, plus any associated interface definition files, plus the scripts used to control compilation and installation of the executable. However, as a special exception, the source code distributed need not include anything that is normally distributed (in either source or binary form) with the major components (compiler, kernel, and so on) of the operating system on which the executable runs, unless that component itself accompanies the executable.
If distribution of executable or object code is made by offering access to copy from a designated place, then offering equivalent access to copy the source code from the same place counts as distribution of the source code, even though third parties are not compelled to copy the source along with the object code.
4. You may not copy, modify, sublicense, or distribute the Program except as expressly provided under this License. Any attempt otherwise to copy, modify, sublicense or distribute the Program is void, and will automatically terminate your rights under this License. However, parties who have received copies, or rights, from you under this License will not have their licenses terminated so long as such parties remain in full compliance.
5. You are not required to accept this License, since you have not signed it. However, nothing else grants you permission to modify or distribute the Program or its derivative works. These actions are prohibited by law if you do not accept this License. Therefore, by modifying or distributing the Program (or any work based on the Program), you indicate your acceptance of this License to do so, and all its terms and conditions for copying, distributing or modifying the Program or works based on it.
6. Each time you redistribute the Program (or any work based on the Program), the recipient automatically receives a license from the original licensor to copy, distribute or modify the Program subject to these terms and conditions. You may not impose any further restrictions on the recipients' exercise of the rights granted herein. You are not responsible for enforcing compliance by third parties to this License.
7. If, as a consequence of a court judgment or allegation of patent infringement or for any other reason (not limited to patent issues), conditions are imposed on you (whether by court order, agreement or otherwise) that contradict the conditions of this License, they do not excuse you from the conditions of this License. If you cannot distribute so as to satisfy simultaneously your obligations under this License and any other pertinent obligations, then as a consequence you may not distribute the Program at all. For example, if a patent license would not permit royalty-free redistribution of the Program by all those who receive copies directly or indirectly through you, then the only way you could satisfy both it and this License would be to refrain entirely from distribution of the Program.
If any portion of this section is held invalid or unenforceable under any particular circumstance, the balance of the section is intended to apply and the section as a whole is intended to apply in other circumstances.
It is not the purpose of this section to induce you to infringe any patents or other property right claims or to contest validity of any such claims; this section has the sole purpose of protecting the integrity of the free software distribution system, which is implemented by public license practices. Many people have made generous contributions to the wide range of software distributed through that system in reliance on consistent application of that system; it is up to the author/donor to decide if he or she is willing to distribute software through any other system and a licensee cannot impose that choice.
This section is intended to make thoroughly clear what is believed to be a consequence of the rest of this License.
8. If the distribution and/or use of the Program is restricted in certain countries either by patents or by copyrighted interfaces, the original copyright holder who places the Program under this License may add an explicit geographical distribution limitation excluding those countries, so that distribution is permitted only in or among countries not thus excluded. In such case, this License incorporates the limitation as if written in the body of this License.
9. The Free Software Foundation may publish revised and/or new versions of the General Public License from time to time. Such new versions will be similar in spirit to the present version, but may differ in detail to address new problems or concerns.
Each version is given a distinguishing version number. If the Program specifies a version number of this License which applies to it and "any later version", you have the option of following the terms and conditions either of that version or of any later version published by the Free Software Foundation. If the Program does not specify a version number of this License, you may choose any version ever published by the Free Software Foundation.
10. If you wish to incorporate parts of the Program into other free programs whose distribution conditions are different, write to the author to ask for permission. For software which is copyrighted by the Free Software Foundation, write to the Free Software Foundation; we sometimes make exceptions for this. Our decision will be guided by the two goals of preserving the free status of all derivatives of our free software and of promoting the sharing and reuse of software generally.
NO WARRANTY
11. BECAUSE THE PROGRAM IS LICENSED FREE OF CHARGE, THERE IS NO WARRANTY FOR THE PROGRAM, TO THE EXTENT PERMITTED BY APPLICABLE LAW. EXCEPT WHEN OTHERWISE STATED IN WRITING THE COPYRIGHT HOLDERS AND/OR OTHER PARTIES PROVIDE THE PROGRAM "AS IS" WITHOUT WARRANTY OF ANY KIND, EITHER EXPRESSED OR IMPLIED, INCLUDING, BUT NOT LIMITED TO, THE IMPLIED WARRANTIES OF MERCHANTABILITY AND FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE. THE ENTIRE RISK AS TO THE QUALITY AND PERFORMANCE OF THE PROGRAM IS WITH YOU. SHOULD THE PROGRAM PROVE DEFECTIVE, YOU ASSUME THE COST OF ALL NECESSARY SERVICING, REPAIR OR CORRECTION.
12. IN NO EVENT UNLESS REQUIRED BY APPLICABLE LAW OR AGREED TO IN WRITING WILL ANY COPYRIGHT HOLDER, OR ANY OTHER PARTY WHO MAY MODIFY AND/OR REDISTRIBUTE THE PROGRAM AS PERMITTED ABOVE, BE LIABLE TO YOU FOR DAMAGES, INCLUDING ANY GENERAL, SPECIAL, INCIDENTAL OR CONSEQUENTIAL DAMAGES ARISING OUT OF THE USE OR INABILITY TO USE THE PROGRAM (INCLUDING BUT NOT LIMITED TO LOSS OF DATA OR DATA BEING RENDERED INACCURATE OR LOSSES SUSTAINED BY YOU OR THIRD PARTIES OR A FAILURE OF THE PROGRAM TO OPERATE WITH ANY OTHER PROGRAMS), EVEN IF SUCH HOLDER OR OTHER PARTY HAS BEEN ADVISED OF THE POSSIBILITY OF SUCH DAMAGES.
END OF TERMS AND CONDITIONS
New version of Debian Installer from Debian bullseye, see its installation manual for more details.
New artwork based on the Homeworld theme, the default artwork for Debian 11 (bullseye).
The Debian Installer doesn't support LTSP chroot setup anymore. In case of a combined server installation ('Main server' + 'LTSP server' profiles), setting up thin client support (now using X2Go) happens at the end of the installation. Generating the SquashFS image for diskless client support (from the server's file system) is done at first boot.
For separate LTSP servers, both steps have to be done via a tool after first boot inside the internal network when enough information is available from the main server.
Everything which is new in Debian 11 Bullseye, eg:
Linux kernel 5.10
Desktop environments KDE Plasma 5.20, GNOME 3.38, Xfce 4.16, LXDE 11, MATE 1.24
LibreOffice 7.0
Educational toolbox GCompris 1.0
Music creator Rosegarden 20.12
LTSP 21.01
Debian Bullseye includes more than 59000 packages available for installation.
More information about Debian 11 bullseye is provided in the release notes and the installation manual.
Selama proses instalasi, halaman pemilihan profil tersedia dalam 29 bahasa, di mana 22 di antaranya telah diterjemahkan sepenuhnya.
The Debian Edu Bullseye Manual is fully translated to Dutch, French, German, Italian, Japanese, Norwegian Bokmål, Portuguese (Portugal) and Simplified Chinese.
Partly translated versions exist for Danish and Spanish.
Improved TLS/SSL support on the internal network. On clients, the root certificate for the Debian Edu-CA is located inside the certificate bundle for the whole system.
New LTSP, re-written from scratch, dropping thin client support. Thin clients are now supported using X2Go.
Netboot is provided using iPXE instead of PXELINUX to be compliant with LTSP.
The /srv/tftp directory is now used as netboot base instead of /var/lib/tftpboot.
Setelah melakukan pembaruan versi minor pada sistem dengan profil
Main Server atau LTSP Server,
perintah debian-edu-pxeinstall perlu
dijalankan untuk memperbarui lingkungan instalasi PXE.
DuckDuckGo is used as default search provider for both Firefox ESR and Chromium.
Chromium uses the internal website instead of Google as default startpage.
On diskless workstations, the Kerberos TGT is available after login automatically.
New tool added to set up freeRADIUS with support for both EAP-TTLS/PAP and PEAP-MSCHAPV2 methods.
Samba is configured as 'standalone server' with support for SMB2/SMB3; domain joining is gone.
The GOsa² web interface doesn't show Samba related entries because Samba account data are no longer stored in LDAP.
Debian Installer's graphical mode is used for PXE installations (instead of text mode).
Central CUPS print server ipp.intern, users belonging to the printer-admins group are allowed to administrate CUPS.
Icinga administration via the web interface is restricted to the first user.
Rilis Debian Edu berikut ini telah dirilis lebih awal:
Debian Edu 10+edu0 dengan nama sandi Buster dirilis pada 6 Juli 2019.
Debian Edu 9+edu0 dengan nama kode Stretch dirilis pada 17 Juni 2017.
Debian Edu 8+edu0 dengan nama kode Jessie dirilis pada 2 Juli 2016.
Debian Edu 7.1+edu0 dengan nama kode Wheezy dirilis pada 28 September 2013.
Debian Edu 6.0.7+r1, nama kode “Squeeze”, dirilis pada 2013-03-03.
Debian Edu 6.0.4+r0, nama kode “Squeeze”, dirilis pada 2012-03-11.
Debian Edu 5.0.6+edu1, nama kode “Lenny”, dirilis pada 5 Oktober 2010.
Debian Edu 5.0.4+edu0, nama kode “Lenny”, dirilis pada 8 Februari 2010.
Debian Edu “3.0r1 Terra”, dirilis pada 5 Desember 2007.
Debian Edu “3.0r0 Terra” dirilis pada 22 Juli 2007. Berbasis pada Debian 4.0 Etch yang dirilis pada 8 April 2007.
Debian Edu 2.0, dirilis pada 14 Maret 2006. Berbasis pada Debian 3.1 Sarge yang dirilis pada 6 Juni 2005.
Debian Edu “1.0 Venus” dirilis pada 20 Juni 2004. Berbasis pada Debian 3.0 Woody yang dirilis pada 19 Juli 2002.
Ringkasan lengkap dan rinci tentang rilis sebelumnya terdapat dalam Lampiran C dari manual Jessie; atau lihat manual rilis terkait di halaman manual rilis.